SURABAYA - Pelatih Arema FC, Milomir Seslija, mengaku tidak kaget dengan hasil apik yang diraih anak asuhnya saat mengimbangi Persebaya Surabaya 2-2 pada final pertama Turnamen Sepakbola Piala Presiden 2019, Selasa (9/4/2019).

Tampil di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Singo Edan--julukan Arema--dua kali tertinggal.

Persebaya membuka gol melalui tendangan kaki kiri Irfan Jaya (7'). Pemain Arema, Hendro Siswanto membalas gol tersebut melalui tendangan dari dalam kotak penalti (33') yang gagal diamankan kiper "Bajul Ijo" Miswar Saputra.

Pada babak kedua, Bajul Ijo kembali unggul melalui eksekusi penalti Damian Lizio (72'). Namun, Arema bangkit dan menyamakan skor lewat tendangan bebas Makan Konate (79'). Skor 2-2 bertahan sampai laga usai.

Hasil ini membuat kans Singo Edan menjuarai Piala Presiden 2019 terbuka lebar mengingat final kedua akan berlangsung di Malang, Jumat (12/4/2019) mendatang.

"Seperti yang saya bilang sebelumnya, kami datang ke sini untuk menang. Jika kami menang, maka peluang juara 50 persen dan jika imbang kami kehilangan 50 persen. Itu yang saya katakan pada pemain saya," ucap Milo, sapaan akrab Milomir Seslija.

"Pemain kami bermain bagus dan percaya diri, kami mendapat banyak peluang dan kami build-up dengan baik dan menguasai jalannya permainan. Saya rasa babak kedua juga sama. Setelah kebobolan dua kali, kami tunjukkan karakter," sambungnya.

Milo kemudian mengungkap rahasia di balik performa apik anak asuhnya. Meskipun mendapat tekanan dari sekitar 50.000 penonton yang memenuhi Stadion Gelora Bung Tomo, Singo Edan bisa tampil lepas.

Milo menyebut, pemain Arema FC justru termotivasi dengan teriakan dan nyanyian suporter tuan rumah.

"Saya bilang pada pemain saya sebelum pertandingan, kamu harus memiliki ekstra motivasi dan melupakan kelelahan yang dirasakan. Semakin keras teriakan dari penonton, maka semakin tinggi juga tenaga kalian," ucap pelatih asal Bosnia tersebut. ***