TELUKKUANTAN - Kejari Kuantan Singingi (Kuansing), Riau didesak untuk mengungkap dugaan tindak pidana korupsi pengesahan APBD Kuansing tahun 2017 yang melibatkan dua orang mantan anggota DPRD Kuansing.

Hal itu disampaikan sekelompok pemuda yang mengatasnamakan Milenial Kuansing usai melaksanakan diskusi terkait kondisi Kuansing saat ini, Rabu (28/10/2020) malam.

"Ada beberapa poin hasil diskusi kami. Pertama terkait aliran dana korupsi Setda Kuansing 2017 yang diduga sampai ke pengesahan APBD 2017. Kita desak, Pak Kajari untuk menuntaskan ini. Sebab, kita tahu ada dua orang anggota dewan yang diduga terlibat," ujar Desta, salah seorang anggota Milenial Kuansing.

Dua orang anggota dewan yang dimaksud yakni Musliadi, mantan Ketua Komisi A DPRD Kuansing dan Rosi Atali. Mereka sudah memberikan kesaksian di persidangan perkara korupsi Bagian Umum Setda Kuansing senilai Rp10,4 miliar.

Dari dakwaan jaksa, Musliadi menerima Rp500 juta untuk pengesahan APBD 2017. Sedangkan Rosi Atali menerima Rp150 juta untuk pengesahan APBD-P 2017. Dalam persidangan baru-baru ini, keduanya membantah menerima uang tersebut.

Berdasarkan dokumen STS, Musliadi baru mengembalikan uang tersebut ke kas daerah senilai Rp300 juta. Sedangkan Rosi Atali sudah mengembalikan senilai Rp120 juta.

Pada diskusi yang bertajuk 'Korupsi Kuansing Restu Siapa?' ini, Milenial Kuansing juga mendesak agar Kejari Kuansing mengejar orang yang diduga terlibat kasus korupsi Disdik Kuansing 2019. Jangan hanya berhenti di tiga orang tersangka saja.

"Kemudian, mendesak Kejari Kuansing untuk menjelaskan sampai dimana proses investigasi dugaan korupsi Hotel Kuansing," ujar Desta.

Milenial Kuansing meminta agar Kajari Kuansing serius dan komitmen dalam mengungkap semua dugaan korupsi di Kuansing.

"Jika tidak serius, maka kami meminta KPK mengambil alih kasus ini," ujar Desta.

Senada dengan itu, Edo Cipta Wiganda menilai berbagai dugaan korupsi di Kuansing sudah lama mencuat, tapi aparat hukum memainkan tempo.

"Kami duga seperti ada tempo yang dimainkan, maka dari itu kami gelar diskusi dengan harapan gerakan Milenial Kuansing ini fokus untuk membahas korupsi," ujar Edo.***