PEKANBARU - Memasuki awal tahun 2016, Kota Pekanbaru terus berdiri kokoh dengan berbagai kemajuan pembangunannya. Sebagai kota masa depan dengan heterogenitas dan keberagaman budaya masyarakat, tepat kiranya Pekanbaru dinobatkan sebagai Kota  Masa Depan Indonesia.

Dalam empat tahun berjalan, gerak pembangunan di segala bidang berjalan dengan cepat, aktifitas pembangunan fisik, pendidikan dan perekonomian mengalami akselarasi yang sangat positif di bawah kepimpinan Firdaus-Ayat Cahyadi.

Tidak kurang dari 14 prestasi dan penghargaan bergengsi tingkat nasional, sehingga Kota Pekanbaru mendapat sebutan dan sanjungan yang beragam.

Dengan pertumbuhan ekonomi Kota Pekanbaru di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional dan perputaran uang terbesar nomor 1 di luar Pulau Jawa dan nomor 5 di Indonesia.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/25012016/pekanbarum-3873.jpgWalikota Pekanbaru saat ekspose rencana pusat perkantoran Pekanbaru dan Kawasan Industri Tenayan.

Letaknya yang strategis, jumlah penduduk diatas 1 juta jiwa dan pintu gerbang masuk dari negara-negara Asia, menempatkan Kota Pekanbaru sebagai Kota Tujuan Investasi terbaik di Indonesia.

Sebutan-sebutan lain pun bermunculan atas potensi yang dimiliki Kota Bumi Lancang Kuning itu, mulai dari istilah Kota Smart, Kota Enterpreneur serta Kota Metropolitan Madani.

Sebutan Kota Metropolitan Madani tidak lahir begitu saja, ini adalah cita-cita Walikota dan Wakil Walikota Firdaus-Ayat yang tertuang dalam visi yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2012.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/25012016/pekanbarum-3872.jpgWako Pekanbaru Dr. H. Firdaus MT saat melakukan peletakan batu pertama pusat perkantoran Pemko Pekanbaru.

Walikota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, MT mengatakan, Kota Metropolitan Madani adalah suatu tekad bagi pengembangan kota berperadaban dan siap menyongsong tantangan masa depan. Tekad tersebut merupakan tujuan bersama yang sudah tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2012.

"Kata Madani yang kami pakai untuk menyebut Kota Pekanbaru ini adalah suatu kata didalam visi antara kepala daerah masa bakti 2012-2017 mewujudkan Kota Metropolitan Madani. Visi ini mengacu kepada visi daerah sebelumnya yang sudah dibukukan dalam Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2011," jelas Walikota Firdaus.

Ia mengatakan, menyebut Kota Pekanbaru sebagai Kota Madani, ataupun Kota Bertuah, kota dunia usaha atau juga kota entrepreneur, kota pintar (smart city), semuanya boleh-boleh saja.

"Ini menandakan kota Pekanbaru sedang tumbuh dan memiliki peluang sangat besar unuk tumbuh lebih besar. Kota yang dinamis ini tentunya dengan banyak sebutan," sampainya.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/25012016/pekanbarum-3871.jpgWalikota foto bersama warga pada kegiatan Kampung Madani RW 02 Tangkerang Barat.

Meski dengan sejumlah nama, namun yang paling penting menurut Walikota, bagaimana membangun kota Pekanbaru secara bersama-sama, bergotong-royong dan bersinergi. "Diimbau setiap individu warga dapat mengambil dan mengisi pembangunan kota ini sesuai dengan potensi diri yang mereka miliki," kata dia.

Makna kata Madani, lanjutnya, memiliki tiga pengertian, pertama berhubungan dengan hak-hak sipil, perkotaan dan kata sebagai arti menjunjung tinggi nilai norma hukum yang ditopang oleh penguasaaan iman, ilmu, akhlak dan teknologi yang berperadaban.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/25012016/pekanbarum-3870.jpgWali Kota Pekanbaru Dr H. Firdaus MT ikut bergotong royong bersama dengan masyarakat Kampung Nelayan, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai.

Ia mengatakan, adanya saran dan kritikan dari masyarakat terkait tejad tersebut, adalah masukan bagi Pemerintah Kota Pekanbaru yang positif. Di mana masyarakat memiliki kepedulian terhadap kemajuan kota di belahan sungai Siak.

"Saya bersyukur bahwa masyarakat Pekanbaru ini cinta dengan kotanya. Kritikan yang disampaikan berarti membuktikan kecintaan warga kepada kota. ini adalah gerakan membangun masyarakat madani yang menjadi tujuan bersama," simpul Walikota lagi.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/25012016/pekanbarum-3869.jpgWalikota menggelar sosialisasi Pekanbaru Kota Madani kepada kalangan mubaligh.

Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau Kota Pekanbaru H. Nurhasyim mengatakan upaya yang dibangun Pemko Pekanbaru dalam mewujudkan kota Madani patut didukung dan sesuai dengan azas masyarakat Melayu.

"Kota Madani terpaut dengan visi dan misi Walikota sekarang dan tidak bertentangan dengan ucapkan tahniah. Jadi hal tersebut tidak masalah," lanjut Nurhasyim.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/25012016/pekanbarum-3868.jpgWalikota mengukuhkan imam Masjid Paripurna 12 kecamatan dalam menyongsong Pekanbaru menuju Kota Metropolitan yang Madani.

Selain itu, apapun yang menjadi istilah slogan untuk Kota Pekanbaru, harus mempunyai indikatornya terlebih dahulu. Apa indikator dari Madani tersebut harus dibuat sesuai jargonnya.

"Makanya, Madani itu indikatornya seperti apa. Karena kita sudah ada Perda, Pemko Pekanbaru akan kami minta untuk mendiskusikan hal tersebut," jelasnya lagi.***