PEKANBARU - Gubernur Riau terpilih, Syamsuar mengatakan bahwa ekonomi syariah dapat dijadikan andalan Riau dimasa depan dalam menyongsong berbagai peluang dan tantangan investasi di Era Revolusi Industri 4.0.

Revolusi ini merupakan topik yang cukup hangat untuk dibahas, terlebih Riau merupakan daerah yang kaya, dengan potensi dan kekayaan alam yang melimpah, baik daratan maupun bahari, begitu juga dengan perkembangannya termasuk yang terbaik di tanah air.

Oleh karena itu, menurut Syamsuar, ekonomi syariah saat ini dinilai lebih tahan krisis ekonomi, serta mampu menekan inflasi dalam tumbuhnya sektor rill. Ia juga menyakini investor luar akan melirik dengan menanamkan modalnya di Provinsi Riau. 

"Karena selama ini ekonomi syariah dinilai lebih tahan terhadap krisis ekonomi dan mampu menekan inflasi, sehingga dapat mendorong tumbuhnya sektor rill," kata Syamsuar di Universitas Lancang Kuning, kemarin saat menjadi narasumber pada seminar nasional, Jumat (15/2/2019).

Pengembangan ekonomi Islam ini akan dipastikan lebih berpihak pada ekonomi kerakyatan, sehingga diharapkan dapat menghilangkan sistem bunga. 

Syamsuar juga mengatakan bahwa ekonomi syariah perlu dikembangkan dengan memanfaatkan revolusi industri di era digitalisasi ekonomi saat ini, mengingat 87 persen masyarakat Indonesia adalah umat Islam. Maka kebutuhan akan mengembangkan ekonomi syariah ini peluang pasarnya cukup besar. 

"Indonesia akan ambil alih peran Inggris sebagai pelopor ekonomi syariah masa depan. Peluang ini diperkuat dengan Perpres Nomor 91 Tahun 2016 tentang Komite Nasional Keuangan Syariah dan baru saja Menteri Pariwisata menetapkan Riau sebagai destinasi wisata halal," pungkasnya.  ***