PEKANBARU - Sehubungan dengan masuknya musim penghujan, Pemerintah Provinsi Riau tidak akan memperpanjang status siaga darurat Karhutla yang sebelumnya sudah ditetapkan. Status itu akan berakhir, Selasa (27/10/2020).

''Pemerintah Provinsi Riau tidak memperpanjang status siaga darurat karhutla karena saat ini Riau sudah mulai masuk musim hujan. Sehingga potensi Karhutla pun diprediksi minim terjadi. Tapi kewaspadaan tetap harus kita jaga,'' ujar Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger saat menghadiri rapat koordinasi Karhutla di Kantor P3E Sumatera di Jalan Subrantas Panam, Senin (26/10/2020).

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar selaku Komandan Satgas (Dansatgas) Penanganan Karhutla Riau secara resmi akan mencabut status siaga darurat Karhutla Riau, Selasa (27/10/2020) di Ruang Rapat Kenanga, Kantor Gubernur Riau, pukul 10.00 WIB.

Pada kesempatan itu, ia mengungkapkan sepanjang status siaga darurat diberlakukan, luas lahan yang terbakar di Riau mencapai 1.587, 66 hektare dengan jumlah hotspot sebanyak 2.730 titik.

''Jika dibandingkan dengan tahun lalu terjadi penurunan jumlah luas lahan yang terbakar cukup signifikan. Bahkan penurunannya sampai 83,62 persen,'' kata Edwar

Edwar menyebut luas lahan yang terbakar pada tahun tahun 2019 lalu adalah seluas 9.706,73 hektare. ''Kita bersyukur, karena dengan kerja keras kita bersama tahun ini Riau bisa bebas asap,'' ujarnya. (mcr)