SIAK - Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Kabupaten Siak, Riau pada awal 2020 ini sudah mencapai 98 hektare. Angka ini tertinggi di Riau hingga Bupati Siak mengeluarkan SK Status Darurat Siaga Karhutla.

Melihat tingginya angka karlahut di Siak, Alfedri, pemimpin Kabupaten Siak ini pun mengaku heran. Sebab, semua pihak terkait sudah melakukan berbagai pencegahan agar Karlahut ini tidak terjadi saat musim kemarau.

"Padahal kita sudah membuat sekat di sejumlah lahan gambut. Ditambah lagi melakukan pengadaan alat berat eskavator untuk mengantisipasi karhutla. Makanya Polres sedang menyelidiki penyebab terjadina Karlahut ini," kata Bupati, Kamis (13/2/2020) kepada GoRiau.com.

Bupati kembali menegaskan, pelaku pembakaran lahan dan hutan akan ditindak tegas oleh aparat penegak hukum. Maka dari itu masyarakat perlu terus diingatkan untuk tidak membakar lahannya.

"Karlahut ini sangat merugikan banyak pihak. Petugas pemadaman, TNI, Polri dan pihak terkait lainnya harus berjibaku di lapangan untuk memadamkan api. Bahkan tidak pulang berminggu-minggu. Belum lagi biaya operasional yang dikeluarkan untuk petugas di lapangan," katanya. ***