JAKARTA - Partai Nasional Demokrat (NasDem) menyerahkan surat rekomendasi kepada pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, Kasmarni-Bagus Santoso pada Pilkada Kabupaten Bengkalis.

Kasmarni merupakan istri dari Amril Mukminin, Bupati nonaktif Bengkalis yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi gratifikasi proyek pembangunan jalan Duri-Sei Pakning.

Langkah NasDem mengikuti jejak partai PKB, PAN dan PBB yang sebelumnya juga mendukung pasangan tersebut. NasDem memiliki tiga kursi di DPRD Bengkalis. PBB satu kursi, PKB tiga kursi dan PAN enam kursi sehingga total 13 kursi. Pasangan Kasmarni sudah melebihi batas minimal delapan kursi di DPRD Bengkalis sebagai persyaratan untuk maju.

Rekomendasi tersebut diserahkan Plt Ketua DPW Partai NasDem Riau Willy Aditya didampingi Plt Ketua DPD Partai NasDem Bengkalis, Askori kepada pasangan bakal calon Bupati-Wakil Bupati, Kasmarni dan Bagus Santoso di Kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (3/7).

"Alhamdulillah, atas nama DPP Partai NasDem kita sudah berikan rekomendasi kepada Kasmarni-Bagus Santoso untuk mendaftar sebagai bakal calon Bupati-Wakil Bupati pada Pilkada Bengkalis," kata Willy.

Rekomendasi ini dikatakan Willy lantaran pasangan calon Bupati Bengkalis Kasmarni merupakan sosok yang cerdas, jujur, berani serta konsisten. "Hal ini tercermin dan kami lihat dalam diri Ibu Kasmarni," kata Willy.

Di samping itu, Willy mengimbau kepada mesin partai dapat bekerja dengan baik dan penuh kerja keras dalam pelaksanaan pemilihan langsung kepala daerah (Pilkada).

Sementara, Plt Ketua DPD Partai NasDem Bengkalis, Askori menambahkan keputusan rekomendasi hasil dari penjaringan yang melibatkan DPC di 11 kecamatan di Bengkalis. Kemudian diteruskan ke Bapilu dan unsur DPD Kabupaten Bengkalis. Lalu selanjutnya dibawa ke DPW melalui berbagai pertimbangan.

"Alhamdulillah DPP tetap mengakomodir pilihan dari bawah. Untuk itu seluruh kader NasDem di Bengkalis harus berjuang penuh tekad memenangkan Kasmarni Bagus tanpa terkecuali," kata Askori kepada merdeka.com.

Dia menyebutkan, segala keputusan partai di pusat harus dijalankan dengan maksimal. Sebab, Askori mengatakan faktor penentu kemenangan dalam setiap pilkada, bukan hanya figur pasangan calon semata.

"Faktor kemenangan setiap Pilkada selain figur, juga bekerjanya mesin partai," tandasnya.***