SELATPANJANG - Kesuksesan Mahmuzin Taher (MT), pria kelahiran Desa Lalang Tanjung, Kabupaten Kepulauan Meranti, dalam membangun berbagai bidang usaha di sejumlah Kota di Indonesia, mengundang minat kaula muda daerah ini untuk belajar darinya.

Sabtu malam 8 Februari 2020, bertempat di Cafe Pinggiran, Jalan Alahair Selatpanjang, Mahmuzin Taher berkesempatan berbagi kunci suksesnya kepada para kaula muda dalam acara yang bertema Peluang dan Tantangan Milenial Meranti di Era Digital.

Pada acara yang berlangsung santai sambil menikmati kopi dan makanan khas Cafe Pinggiran itu, Mahmuzin Taher menceritakan perjalan hidupnya sejak kecil di Desa Lalang Tanjung, hingga sukses membangun sejumlah perusahaan besar di berbagai daerah.

Tamat Sekolah Dasar di Desa Lalang Tanjung dan SMP di Kota Selatpanjang, Mahmuzin kemudian menamatkan STM Negeri di Jalan Patimura Pekanbaru, dan selanjutnya menyelesaikan jenjang pendidikan perguruan tinggi di Akademi Maritim Yogyakarta.

"Dulu waktu di kampung, pekerjaan menoreh getah sambil sekolah dan berdayung sampan sudah biasa, kemudian merantau hanya berbekal seadanya, karena memang saya lahir dari keluarga biasa-biasa saja," ungkapnya.

Setelah beberapa tahun bekerja pada perusahaan tambang batubara di Balikpapan, Samarinda dan Banjarmasin, hingga menikah tahun 2005 dengan wanita banjar kelahiran Balikpapan, Mahmuzin kemudian mulai membuka perusahaan sendiri dan tahun 2011 pindah berkantor pusat di Jakarta.

Di Ibukota Jakarta, Mahmuzin Taher juga berkecimpung di berbagai organisasi nasional, seperti DPP ALFI, Kadin Pusat bidang perdagangan luar negeri, Asosiasi Pemilik Kapal Indonesia, juga menjadi pengurus Ikatan Keluarga Kepulauan Meranti Jakarta (IKMJ).

"Di IKMJ sudah terdata sekitar 300 Kepala Keluarga. Sejak menjadi pengurus IKMJ saya banyak mendapat dorongan hingga terpanggil untuk bersama-sama membangun Kabupaten Kepulauan Meranti, terutama membangun ekonomi masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan menekan biaya hidup yang tinggi di daerah kita ini," kata Mahmuzin.

Berbicara peluang dan tantangan era digital dihadapan kaum milenial Kepulauan Meranti, Mahmuzin Taher mengatakan bahwa peluang dan tantangan era digital ini datang bersamaan dengan perkembangan dan terbukanya teknologi informasi.

"Di saat akses teknologi informasi itu terbuka, maka kita harus siap berkompetisi secara global, baik itu dari sisi kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) juga infrastruktur teknologi informasi, seperti ketersediaan jaringan internet yang memadai," ujarnya.

Kabupaten Kepulauan Meranti, jelas Mahmuzin, merupakan daerah strategis yang mestinya dapat mengambil peluang dari pesatnya pembangunan kota kota besar di sekitarnya, baik skala internasional dari negara tetangga Malaysia dan Singapura, maupun skala regional Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, bahkan kota kota lainnya di Pulau Sumatera.

"Karena peluang market digital sesuai tema kita malam ini berbicara global, maka kaum milenial hendaknya mampu menguasai bahasa asing dan teknologi. Saat ini kita bisa belajar bahasa asing melalui google, yang penting ada kemauan mendalaminya," ajaknya.

Dewasa ini, kata Mahmuzin, berbagai produk luar negeri bisa masuk dan bersaing dengan produk dalam negeri, salah satunya melalui bisnis digital atau e-commerce, bahkan produk luar itu bisa masuk dengan harga murah dan tanpa ongkos kirim.

"Jadi tantangan ekonomi global itu sudah ada di depan mata. Kalau ekonomi asing yang masuk itu sangat kuat, kita sulit melawannya, tapi bagaimana kita bisa mengambil peluang dari masuknya produk itu, atau menyaingi produk mereka," ujarnya.

Mahmuzin mencontohkan, salah satu peluang kerja yang masih sangat menjanjikan adalah di bidang pelayaran, namun masih banyak pelaut yang belum dapat bekerja di kapal.

"Padahal sudah mengurus sertifikat pelaut yang biayanya tidak murah. Masalahnya karena sebagian besar pelaut kita lemah di bahasa, sehingga sedikit yang dapat peluang bekerja di kapal, terutama di kapal asing," ujarnya.

Saat ini, ungkap Mahmuzin Taher, negara tetangga Malaysia yang dekat dengan Kabupaten Kepulauan Meranti sudah sibuk mengembangkan produk industri, sementara masyarakat daerah ini masih hanya mengurus kebun.

"Siapa yang akan mengeksekusi dari hanya mengurus kebun ke pengembangan industri?. Pelakunya adalah milenial hari ini, jadi harus mempersiapkan diri dari sekarang, karena milenial hari ini harus berperan penting dalam pembangunan 10 tahun kedepan," harapnya.

Acara yang ditaja oleh berbagai komunitas bikers di Kabupaten Kepulauan Meranti ini juga di isi dengan sesi tanya jawab. Mahmuzin Taher juga menyampaikan kuis berhadiah tiket pesawat pergi pulang Batam-Yogyakarta beserta akomodasi untuk tiga orang yang berhasil menjawab pertanyaannya.

Pada acara itu pula Mahmuzin Taher turut menghibur kaula muda dengan lantunan lagu berbahasa inggris sambil memainkan gitar bersama pemain alat musik lainnya. Acara kemudian ditutup dengan bersalam-salaman dan foto bersama. (rls)