PEKANBARU - Setibanya di Pekanbaru, Kamis (7/5/2020), 25 mahasiswa dan 4 santri asal Riau yang belajar di luar negeri diisolasi di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Riau. Selama isolasi pengecekan kesehatan dilakukan rutin setiap harinya.

Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliana Nazir mengatakan kepada GoRiau.com, bahwa pemeriksaan kesehatan dilakukan dua kali sehari selama 14 hari masa isolasi. Hal ini dilakukan agar, tidak ada yang terleeatkan meskipun mereka sudah melakukan rapid test di Jakarta sebelumnya.

"Memang hasil rapid test mahasiswa dan santri sesaat sebelum berangkat ke Pekanbaru, negatif. Namun, kita harus lakukan antisipasi dengan pemeriksaan kesehatan rutin setiap harinya selama mereka diisolasi," kata Mimi.

Mimi juga mengatakan, bahwa tenaga kesehatan yang bertugas di ruangan isolasi Gedung BPSDM dibagi tiga waktu setiap harinya. "Sehari petugas kesehatan bekerja 8 jam per hari," ujarnya.

Saat ditanyai apakah sejumlah mahasiswa dan santri dari luar negeri akan dilakukan swab, Mimi menjawab, mereka tidak akan dilakukan swab. "Tidak, rapid test sudah di bandara, Jakarta," jelas Mimi singkat.

Sementara itu Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Riau, Syahrial Abdi mengatakan, bahwa kebutuhan mahasiswa dan santri yang diisolasi di BPSDM menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

"Kita berharap hasil selama isolasi 14 hari, tidak ada satu pun mahasiswa dan santri dari luar negeri ini memiliki hasil positif Covid-19. Kita juga imbau kepada pihak keluarga untuk tidak khawatir, sebab kita lakukan yang terbaik selama waktu isolasi mereka," ungkap Syahrial. ***