PEKANBARU - Sebagai salah satu kuliner khas daerah Kampar, Lopek Bugi masuk dalam Rekor Museum Republik Indonesia (MURI), Selasa, (6/8/2019).

Brand kuliner dari daerah yang dijuluki Serambi Mekkah ini mempunyai 33 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berada di Desa Palung Raya, Tambang, Kabupaten Kampar.

Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengatakan pencatatan Lopek bugi di rekor MURI menjadi kebanggaan bagi Riau, terlebih dengan mengangkat kearifan lokal.

Edy berharap rekor Muri menjadi sarana memperkenalkan lopek bugi ke masyarakat luas dan memberikan efek di bidang pariwisata untuk menarik wisatawan khusunya pemburu kuliner.

"Selain mencatatkan di rekor Muri, kegiatan ini diharapkan menjadi rasana dalam memperkenalkan beragam kuliner yang ada di Riau," kata Edy di Unri (6/8/2019)

Disisi lain, Edy mengatakan kuliner lokal perlu mendapatkan perhatian masyarakat agar makanan khas akan menjadi tuan di daerahnya sendiri.

Disamping itu, Rektor Universitas Riau, Aras Mulyadi menceritakan bahwa sebelumnya, 3 tahun lalu BEM UR juga telah memecahkan rekor MURI dalam penyajian olahan sagu terbanyak.

"Tahun ini kita kembali mencatatkan Lopek Bugi dalam Rekor MURI, yaitu makanan khas daerah Riau. Tentu harapan kita, dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Khususnya dalam menggiatkan UMKM", ujarnya. ***