LONDON -- Lebih 1.300 orang warga Inggris sempat dinyatakan positif Covid-19. Ternyata, hasil pemeriksaan laboratorium otoritas kesehatan nasional, Pengujian dan Penelusuran NHS, tidak akurat alias keliru.

''Pengujian dan Penelusuran NHS telah menghubungi 1.311 orang yang mendapat pemberitahuan salah mengenai hasil tes Covid-19 positif, antara 19 dan 23 November. Ada masalah dengan bahan kimia dalam pengujian, berarti hasil tes mereka tidak berlaku,'' kata juru bicara NHS, seperti dikutip dari Inews.id yang melansir Reuters, Ahad (29/11/2020).

''Tindakan cepat diambil dengan memberi tahu mereka. Mereka sudah diminta untuk melakukan tes ulang dan diminta tetap mengisolasi diri jika mengalami gejala.''

Juru bicara mengatakan, kesalahan hasil pemeriksaan laboratorium ini masih dalam penyelidikan.

Pemerintah Inggris mengumumkan tambahan anggaran 7 miliar poundsterling untuk memperluas tes Covid-19 serta pelacakan kontak.

Sistem Pengujian dan Penelusuran NHS menuai banyak kritik akibat serangkaian kesalahan sejak diluncurkan pada awal tahun ini. Para menteri mengakui sistem tersebut tidak sebaik yang mereka harapkan.

Pada September, hampir 16.000 catatan kasus positif hilang dari sistem selama beberapa hari, menyebabkan penundaan pelacakan kontak. Pemerintah menyalahkan kesalahan pada sistem file yang menghapus sekitar 65.000 baris data.

Inggris sejauh ini mengonfirmasi 1,6 juta kasus virus corona, sebanyak 57.500 di antaranya meninggal dunia.***