SIAK SRI INDRAPURA - Kabupaten Siak salah satu daerah yang sangat kaya dengan sejarah, sehingga ditetapkan sebagai Kota Pusaka Dunia. Beberapa bangunan peninggalan kolonial Belanda pada zaman dahulu masih tetap berdiri tegak hingga kini, meski kondisinya tidak seelok bentuk awalnya.

Selain Tangsi Belanda, ada juga bangunan Landraad dan Controller yang terletak di Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura. Komplek bangunan administrasi peninggalan kolonial Belanda ini menjadi saksi pentingnya keberadaan Kesultanan Siak yang menguasai wilayah pantai Timur Sumatera.

Bupati Siak, Alfedri menyebutkan saat ini Pemkab Siak tengah menggesa penyusunan dokumen perencanan pekerjaan teknis Kota Pusaka Prioritas. Kegiatan ini dilakukan agar tersusunnya Detail Engineering Design (DED), perencanaan pemugaran bangunan cagar budaya Controlleur dan Landraad tersebut.

"Penetapan Siak sebagai kota pusaka, sudah kita lalui tahap pertama yaitu Penelitian dan pendokumentasian arsip. Pembagian wilayah kita tetapkan menjadi tiga zonasi. Pertama Komplek Istana Siak, Perumahan Datuk Pesisir dan Tangsi Belanda, Landraad dan ControlIeur," kata Bupati Alfedri di Balai Zamrud selasa malam, (15/10/2019).

Alfedri menjelaskan, terkait perencanan teknis fokus pembahasan, yaitu bagaimana pemanfaat dan peruntukan Tangsi Belanda, dan restorasi kompleks bangunan Landraad dan ControlIeur yang ada di Mempura.

"Yang menarik tahapan perencanaan teknis kota pusaka ini, kita sudah memasuki tahap kedua. Tahap Identifikasi, inventarisir dan diagnosa kerusakan banguan. Tentu ini menjadi tapan yang penting," ungkapnya.

Ia berharap setelah dilakukan restorasi nantinya, bagaimana bangunan tersebut dijadikan salah satu media dalam proses pembelajaran bagi masyarakat terhadap sejarah, sosial budaya dan arsitektur.

"Kita tidak ingin bangunan Restorasi, tapi tidak difungsikan, dan harapan saya bersama pak Gubernur Syamsuar pada saat Festival jaringan kota pusaka tahun depan, jamuan makan malam para tamu dilakukan di Tangsi belanda Siak," tutupnya.

Sementara itu konsultan yang menangani perencanaan teknis Kota Pusaka Siak, Joni Wongso menyampaikan tidak banyak catatan, foto, lukisan dan data resmi yang dapat di jadikan rujukan kapan komplek ini di bangun.

"Melalui pertemuan ini kami berharap bapak dan ibu dapat memberikan masukan, untuk menjadi data tambahan bagi kami. Sehingga memudahkan kami dalam melakukan falidasi data, baik fisik dan juga informasi,"ungkapnya.

Lanjutnya, Tangsi Belanda, Istana Siak serta komplek bangunan Landraad dan ControIleur di Benteng Hilir merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah dari sejarah. ***