PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan di Kota Dumai Provinsi Riau belakangan ini membara. Polisi mendapat data, 4 orang nama petani yang lahannya terbakar dengan masing-masing luasannya 8 hektare.

"Dari keterangan ‎Ketua RT 03 Kelurahan Teluk Makmur, Ahmad Osman, 4 warganya yang memiliki kebun sawit ditumbuhi semak belukar terbakar sejak beberapa hari lalu," ujar ‎Kapolres Dumai AKBP Restika Pardamean Nainggolan, Selasa (19/2/2019).

Keempat petani sawit tersebut yaitu Leman (60), Syahril (60),‎ Edi (50), serta Awaluddin. Mereka merupakan warga Kelurahan Teluk Makmur, yang memiliki lahan masing-masing 2 ha dan terbakar, karena kebun sawit mereka penuh semak belukar.

"Saat ini kondisi kebakaran di lahan mereka sudah padam, tapi petugas masih di lokasi melakukan pendinginan d lahan bekas terbakar tersebut," kata Restika.

Tak hanya di situ, kebakaran lahan juga terjadi di Kelurahan Bangsal, sekitar 18 hektare, dengan kondisi lahan gambut dipenuhi semak belukar.

"Alat yang digunakan berupa 2 unit mesin Max 3 milik Manggala Akni, serta 1 unit mesin Sibaura milik BPBD. Kendala dan hambatannya, akses jalan yang sulit ditempuh, sekitar 8 kilometer masuk ke dalam dari Polsek Sei Sembilan," kata Restika.

Pemadaman dan pendinginan lahan terbakar juga dilakukan di Jalan Rimbun Jaya, Kelurahan Lubuk Gaung, dengan luas lahan sekitar 10 ha jenis tanah juga gambut.‎ Serta di Jalan Atan Jamaluddin, Kelurahan Teluk Makmur dengan luas lahan sekitar 8 ha. Lahan di sana jenis gambut yang ditumbuhi semak belukar dan pohon akasia liar.

"Saat ini api di lokasi sudah padam dan tidak menjalar lagi namun masih mengeluarkan asap. Berdasarkan hasil pengecekan satelit BMKG dan Satelit Lapan, tidak ada titik api di Dumai," jelas Restika.

Restika mengaku telah mengantongi nama-nama pemilik lahan dan memeriksa sejumlah saksi untuk penanganan proses hukumnya. Pihaknya juga senantiasa berkoordinasi dengan BPBD Dumai, serta Kodim untuk memantau dan mencegah terjadi kebakaran hutan dan lahan. (gs1)