PEKANBARU - Laboratorium biomolekuler Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad di Provinsi Riau semakin banyak menerima spesimen untuk pengujian COVID-19, dan kini sudah merampungkan pemeriksaan sebanyak 10.000 spesimen sejak beroperasi pertama pada bulan April 2020.

"Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad telah memeriksa10.000 spesimen. Dan hasil yang positif COVID-19 sudah dipublikasikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Nazir, dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Rabu (1/7/2020).

Jumlah spesimen semakin banyak seiring dengan strategi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Riau yang menggencarkan tes usap (swab) di semua daerah. Hal tersebut merupakan strategi untuk mengantisipasi gelombang kedua COVID-19 terutama untuk memutus mata rantai penularan dari OTG (Orang Tanpa Gejala).

Lab biomolekuler tersebut berkapasitas bisa memeriksa 450 hingga maksimal 500 spesimen per hari. Namun, kini jumlah spesimen yang masuk sudah lebih dari itu.

Ini menyebabkan terjadi antrean untuk mendapatkan hasil uji swab massal yang sudah dilakukan. Seperti uji usap massal di Pasar Sukaramai, Kota Pekanbaru, pada Jumat pekan lalu hingga kini pengujian menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction) belum rampung.

"Peningkatan pemeriksaan spesimen swab di lab semakin tinggi. Rekap hari ini sampel yang masuk saja ada 622 sampel," katanya.

Mimi mengatakan bersyukur jumlah pasien positif COVID-19 tidak mengalami penambahan pada Selasa, sedangkan jumlah pasien sembuh terus bertambah. Pada Selasa dinyatakan ada 10 orang tambahan pasien sembuh dari COVID-19.

Sebanyak 10 pasien yang sembuh, mayoritas dari Kota Pekanbaru ada enam orang, kemudian tiga orang dari Kota Dumai dan seorang dari Kabupaten Bengkalis.

"Total positif COVID-19 di Riau belum ada penambahan, masih 226 kasus positif. Rinciannya terdiri dari 40 orang masih dirawat, 176 sehat dan sudah dipulangkan, dan 10 meninggal dunia," demikian Mimi Nazir. ***