PEKANBARU - Hingga hari ini, Kamis (22/9), kabut asap pekat masih menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau. Kualitas udara di Kota Bertuah ini pun sama dengan hari sebelumya, masih level berbahaya.

Pengamatan Goriau.com pada papan Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) yang terletak di depan Kantor Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera di Jalan HR Subrantas, sekitar pukul 08.30 WIB, terlihat angka ambang batas polutan berada di atas 300 dan tertulis: PM 10 BERBAHAYA.

Sehari sebelumnya, Sabtu, kualitas udara di Pekanbaru lebih buruk lagi, angka ambang batas polutan pada papan ISPU hampir menyentuh puncaknya, yakni 500.

Jarak pandang di Jalan HR Subrantas, Jalan SM Amin Ahad pagi hanya sekitar 300 meter. Sehingga sebagian pengemudi mobil masih menghidupkan lampu besar kendaraannya untuk memperjauh jarak penglihatan.

Meski kabut asap sangat tebal, sebagian pengendara sepeda motor yang melintas di Jalan HR Subrantas tidak mengenakan masker. Bahkan, terlihat seorang bayi dalam gendongan ibunya di atas sepeda motor tanpa mengenakan masker. Sang bayi tampak asyik mengucah makanan.

Setelah seorang pengendara lain mengingatkan sang ibu untuk melindungi bayinya dari asap, barulah perempuan tersebut menutupkan kain ke wajah bayinya.

Kualitas Udara Berbahaya

Sebelumnya diberitakan, kabut asap akibat pembakaran hutan dan lahan semakin parah di Kota Pekanbaru, Riau. Terbukti dengan sangat buruknya kualitas udara di Pekanbaru, Sabtu (21/9) pagi, bahkan sudah pada level berbahaya.

Pantauan Goriau.com pada papan Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) yang terletak di depan Kantor Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera di Jalan HR Subrantas, pada pukul 06.20 WIB, agka ambang batas polutan hampir menyentuh 500.

Perlu diketahui angka antara 0 - 50 kualitas udara level baik, 50 - 100 sedang, 100 - 200 tidak sehat, 200 - 300 sangat tidak sehat dan 300 - 500 level berbahaya.***