PEKANBARU - Berdasarkan informasi dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sejak pukul 00.00 WIB (369,82 mikrongram/meter kubik) hari ini sampai pukul 18.00 WIB (538,59 mikrongram/meter kubik), Minggu (22/9/2019) kualitas udara berdasarkan konsentrasi PM10 pada level berbahaya.

"Memang malam ini kualitas udara di luar tidak sehat, saya mau ingatkan masyarakat Pekanbaru, kalau keluar pakai masker ya. Cucu saya saat ini pun terserang batuk dampak dari kabut asap. Jadi, mari kita sama-sama berdoa agar hujan turun di Bumi Lancang Kuning Ini," kata Syamsuar kepada GoRiau.com.

Mengetahui kualitas udara di Pekanbaru dari BMKG berbahaya tadi siang, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar langsung meninjau sejumlah posko kesehatan penanggulangan bencana kabut asap di Kota Madani, bersama Sekdako Pekanbaru M Nur.

"Saya melihat posko dan rumah singgah, serta rumah sakit pemerintah dan swasta, sangat bermanfaat bagi masyarakat, baik itu anak-anak, balita, bayi, ibu hamil, serta lansia. Bahkan warga yang sudah memiliki sakit asma. Saya juga berterimakasih atas dukungan sejumlah kelompok masyarakat yang mau ikut berpartisipasi secara sukarela, dalam membantu pemerintah daerah menanggulangi kabut asap ini," ungkap Syamsuar.

Syamsuar juga berharap, semua pihak bersama-sama membantu pemerintah daerah mengatasi kabut asap ini. Dirinya saat melihat warga yang mengungsi pun, mengingatkan agar dokter dan perawat memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal.

"Tadi saya lihat ada bayi yang baru lahir 9 hari, dievakuasi di RSD Madani Pekanbaru. Begitu juga dengan posko dan rumah singgah yang saya kunjungi banyak anak-anak, ibu hamil dan balita. Mereka nyaman dengan pelayanan yang diberikan di posko kesehatan," jelas Syamsuar.

Meskipun kualitas udara di Pekanbaru berbahaya, mantan Bupati Siak dua periode ini tidak mau memakai masker, meskipun sudah disediakan. ***