PEKANBARU - Sejumlah punggawa PSPS Riau menolak untuk menandatangani kontrak resmi, karena ternyata, sebelumnya para pemain PSPS Riau ini hanya diikat dengan dokumen pra kontrak saja.

Sebagai persyaratan untuk mengikuti kompetisi Liga 2 Indonesia, PSPS Riau harus menyelesaikan sejumlah persyaratan. Salah satunya adalah dokumen kontrak pemain, hal ini harus dikebut oleh PSPS Riau sebab pendaftaran pemain akan segera dibuka oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga 2.

Berdasarkan informasi yang didapat, manajemen PSPS Riau sudah menyodorkan draft kontrak resmi sejak sepekan yang lalu. Dan ada 2 pasal yang membuat sejumlah punggawa PSPS Riau enggan melakukan penandatanganan kontrak.

Dua hal yang mengganjal hati para pemain dalam kontrak tersebut salah satunya adalah soal aturan pembayaran gaji setiap bulannya.

Sebab didalam dokumen kontrak pemain tidak disebutkan kapan para pemain akan menerima hak mereka, karena di dalam dokumen tersebut tidak dicantumkan tanggal kapan mereka akan menerima gaji.

Kedua, dalam draf kontrak tersebut, pemain yang cedera akan dikenai pemotongan gaji sebesar 50 - 70 persen.

Sejumlah pemain juga mengakui hal tersebut, namun sayangnya para pemain masih enggan untuk memberikan komentar.

Sementara itu manajemen PSPS Riau belum bisa dikonfirmasi terkait persoalan ini, sebab manajemen yang dihubungi tidak bersedia mengangkat telepon seluler mereka. Dua manajemen yang dihubungi oleh GoRiau.com ini adalah Agung dan juga Aji.

Jika hal ini benar terjadi maka akan membuat persiapan PSPS Riau akan terganggu, sebab Liga 2 Indonesia direncanakan akan mulai bergulir pada 27 Agustus. ***