PEKANBARU - Harimau sumatera liar yang menyerang seorang pemuda hingga tewas masih berkeliaran. Warga Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau menyampaikan rasa ketakutan mereka.

Kepala RT 038 Desa Tanjung Simpang, Rayo mengatakan, melalui sebuah surat, mereka memohon kepada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir yang dipimpin Bupati Wardan agar secepatnya mengevakuasi harimau sumatera itu. Mereka tak ingin anak-anak dan masyarakat lain menjadi korban. Aktivitas warga juga semakin terbatas.

"Kamis sduah mengirim surat permohonan ke Bupati Indragiri Hilir. Lalu kami juga akan mengirimkan surat permohonan itu BKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam),” kata Rayo, Rabu (30/10/2019).

Rayo sedang mengumpulkan tanda tangan warga setempat yang ketakutan dengan harimau sumatera itu. Mereka bersedia melampirkan tanda tangan, semacam petisi agar pemerintah segera merespon permohonan warga.

"Minimal ada 60 tanda tangan dari warga kami yang akan dikumpulkan. Setelah itu barulah dikirim ke BBKSDA," katanya.

Rayo berharap pemerintah melakukan tindakan tegas dalam rangka mengatasi masalah gangguan binatang buas harimau. Bukan sekali ini saja, sudah dua tahun belakangan, harimau sumatera di daerah tersebut kerap menyerang warga hingga menimbulkan korban jiwa.

Kejadian terbaru harimau memakan korban nyawa seorang pemuda pada 25 Agustus 2019. Pemuda itu adalah Wahyu Kurniadi warga pendatang asal Desa Tenggulun Aceh Tamiang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Peristiwa itu terjadi di desa tersebut.

Tak jarang warga yang mendengar auman satwa bertaring tajam tersebut. Warga yang bekerja sebagai nelayan pencari ikan juga dihantui rasa ketakutan.

“Ada warga yang pernah melihat harimau. Masih berkeliaran di desa kami. Sedangkan kami juga butuh makan, mencari nafkah jadi ketakutan,” kata Rayo. (gs1)