PEKANBARU - Ratusan wali murid SMP Negeri 15 yang berada di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru, Riau, mendatangi sekolah, Sabtu (22/7/2017) siang. Mereka meminta tanggung jawab lantaran anak mereka tak kunjung mendapat seragam.

Padahal anak-anak mereka sudah duduk di kelas delapan (2 SMP, red). Artinya sudah setahun lebih mereka tak punya seragam. Padahal wali murid mengaku sudah membayar jauh-jauh hari. Wajar saja orangtua kesal dan akhirnya nekat menggeruduk SMP 15.

Wali murid yang didominasi ibu-ibu itu langsung meluapkan amarahnya dalam pertemuan dengan pihak sekolah ini, yang turut dihadiri Kepsek dan jajarannya, hingga pihak Komite. Mereka satu persatu mencecar dengan serangkaian pertanyaan terkait ketidak beresan soal seragam.

Pantauan GoRiau.com, para orangtua itu menuntut kejelasan, kenapa anak mereka belum juga mendapat seragam, padahal sudah setahun bersekolah di SMP 15. Menurut informasi, uang untuk seragam ini seharga Rp1,8 juta untuk lima pasang seragam.

Jika dilihat dari nominalnya, memang terasa mahal untuk sebuah seragam sekolah. Hal itu juga dipertanyakan wali murid. "Anggap saja rata-rata seragam harganya Rp150 ribu, kalikan saja lima, baru berapa? Nah sisanya ke mana," kesal seorang wali murid di hadapan perwakilan sekolah dan orangtua.

Pihak sekolah berdalih, keterlambatan akibat masih ada orangtua yang belum melunasi biaya seragam. Namun itu menuai pertanyaan kembali, kenapa sudah setahun tidak ada penyelesaian. Karena desakan itu, sekolah 15 berjanji bakal menuntaskannya pada pertengahan Agustus 2017.

Namun lagi-lagi orangtua tak berkenan. Mereka lebih memilih supaya pihak sekolah mengembalikan uang yang sudah disetor ini, agar wali murid bisa membuat seragam sendiri. Ini menurut mereka merupakan solusi terbaik, karena sudah tak yakin lagi dengan komitmen sekolah.

Sampai berita ini diturunkan, pertemuan masih berlangsung. Belum ada konfirmasi resmi dari perwakilan sekolah karena kegiatan tersebut masih berjalan, bahkan beberapa kali sempat memanas. Yang jelas, diantara murid tersebut ada yang belum dapat seragam, adapula yang dapat sebagian. ***