PEKANBARU - Pasca kerusuhan dan pembakaran Rutan Kelas II B Siak, Provinsi Riau pada Sabtu, (11/5/2019), sekitar jam 02.00 WIB tadi, pihak kepolisian telah berhasil mengamankan sebagian besar tahanan yang berupaya melarikan diri. Pihak kepolisian pun tengah melakukan negosiasi tehadap tahanan.

Hal itu diungkapkan Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo, melalui Humasnya Kombes Pol Sunarto, usai meninjau Rutan Kelas II B pagi ini. Menurutnya, keributan dalam rutan ini disinyalir karena petugas rutan yang melakukan tindakan merugikan tahanan, sehingga timbul aksi pembakaran kantor bagian depan rutan.

"Sekarang kita sedang berusaha masuk kedalam. Aparat sedang berusaha melakukan negosiasi," ujarnya.

Ia menerangkan, jumlah narapidana yang menempati rutan adalah 648 orang dan jumlah tersebut melebihi kapasitas. Ditambah dengan kerusuhan ini, menimbulkan kerusakan sehingga Rutan tidak memungkinkan untuk ditempati.

"Sekarangkan kita masih proses negosiasi, tapi rencananya mereka akan dipindahkan kerutan yang lain. Karena disini sudah tidak mungkin ditempati," ungkapnya.

Sementara itu diketahui masih ada 34 tahanan yang melarikan diri dan masih dalam pengejaran pihak kepolisian, dikatakan Kapolda Riau. Dimana ada 648 orang yang ditahan di rutan ini dan rutan ini sudah melebihi kapasitas.

"Yang berusaha kabur sudah kita amankan, sisanya tinggal 34 orang lagi yang kita kejar saat ini. Tahanan yang sempat kabur ada yang menyerahkan diri dan memilih bertahan di dalam rutan," terang Irjen Pol Widodo.

Saat ini personil Polres Siak diperbantukan 2 pleton Satbrimob Polda Riau dan Kodim 0303 Bengkalis, terlihat masih mengamankan areal rutan. Bahkan dari luar pagar rutan, masyarakat yang penasaran berbondong-bondong melihat kondisi terakhir rutan. ***Â