JAKARTA - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan sikap resmi pemerintah terkait kondisi keharmonisan umat beragama menyusul beberapa peristiwa di Perancis.

Dalam siaran pers virtual, yang disaksikan GoNews.co, Sabtu (31/10/2020), pertama-tama Jokowi menyatakan kecaman keras Indonesia atas insiden kekerasan yang terjadi di Nice, Perancis, di mana beberapa nyawa dikabarkan melayang dalam insiden tersebut.

Kedua, kata Jokowi, Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Perancis, Emanuel Macron dan kebebasan berekspresi yang menciderai nilai-nilai agama.

Terakhir, Jokowi menegaskan bahwa mengaitkan terorisme dengan agama adalah sebuah kesalahan besar.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang guru sejarah di Perancis bernama Samuel Paty tewas dipenggal setelah mempertunjukkan kartun nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada murid-murid di dalam kelas.

Macron, menyatakan pembelaannya pada kartun tersebut karena kartun adalah bagian dari kebebasan berekspresi di negara itu. Kata Macron, "kami tidak akan menyerahkan kartun kami. Kami tidak akan menyerah selamanya,".

Beberapa pihak di beberapa negara, akhirnya memboikot produk-produk Perancis, sebagai ekpresi kekecewaan pada Macron.

Belakangan, insiden penusukan terjadi di dalam dan di luar gereja Basilika Notre-Dame di pusat kota Nice, pada Kamis (29/10/2020) pagi, waktu setempat. Ada 3 orang yang dikabarkan tewas dalam insiden tersebut.***