PALEMBANG - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta melantik dan mengukuhkan Gerakan Ekonomi dan Budaya (Gebu) Minang Sumatera Selatan di Hotel Aston, Palembang, Sabtu malam (28/7/2018).

Dalam pelantikan itu Oesman Sapta menyebutkan organisasi Gebu Minang adalah organisasi yang berorientasi pada kampung halaman.

OSO menuturkan, ketika berdiri Gebu Minang adalah sebuah gerakan untuk menghimpun uang Rp1000 dari orang Minang yang merantau. Uang yang dikumpulkan dari orang Minang di perantauan itu untuk membangun kampung halaman di Sumatera Barat.

"Waktu itu jumlah orang Minang di perantauan masih 2 juta orang. Uang dikumpulkan untuk membangun Minang. Ini bentuk gotong royong masyarakat Minang," kata Oesman Sapta yang juga Ketua Umum Gebu Minang.

Menurut Oesman Sapta, Gebu Minang sudah meletakan fondasi gotong royong masyarakat Minang. Dari sejarah itu, Gebu Minang menjadi organisasi yang berorientasi pada kampung halaman. Organisasi Gebu Minang sekarang bukan lagi gerakan seribu Minang tetapi menjadi gerakan ekonomi dan budaya.

"Gebu Minang sekarang telah menjadi organisasi yang besar. Jumlah orang Minang di perantauan sudah mencapai 15,5 juta orang di seluruh dunia. Kalau orang Minang bersatu menjadi potensi yang luar biasa," kata Oso, sapaan Oesman Sapta.

"Jika orang minang bersatu, ekonomi kita pasti maju," tandasnya.

Dengan Gebu Minang, lanjut Oso, orang Minang tidak banyak bicara tapi memberikan bukti membantu pembangunan kampung halaman. Ia pun mengimbau keluarga Minang Sumatera Selatan untuk tidak menyerah.

"Persiapkan anak-anak untuk menjadi orang sukses di masa depan," harapnya.

"Mari membangun Minang bersama-sama. Dalam keragaman orang Minang adalah orang yang bermartabat, toleran dan menghargai orang lain. Dimana bumi dipijak di sana langit dijunjung. Itulah filosofi orang Minang," imbuh Oso.***