JAKARTA - Ketua Umum Satkar Ulama, Idris Laena, mengajak para ulama untuk menyalurkan aspirasinya sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku di Indonesia.

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara silaturahmi Satkar Ulama, minggu  (30/1/2022) kemarin, yang dihadiri oleh petinggi Golkar, Erwin Aksa, Mujib Rahmat, Ferdiansyah, KH Tatang Tajudin, KH Ali yahya, dan sejumlah tokoh ulama lainnya.

Dikatakan Ketua Fraksi Golkar MPR RI ini, sebagai bagian dari NKRI, ummat islam berhak menyampaikan pendapatnya sesuai amanat UU tentang kebebasan berpendapat, namun semua juga harus taat pada aturan-aturan yang ada.

"Kekeliruan memahami kebebasan berpendapat hanya akan menimbulkan kegaduhan, karena seperti yang sudah sering terjadi, ada ulama yang diproses hukum karena dianggap melakukan ujaran kebencian dan lain-lain," kata Idris, Senin (31/1/2022).

Selain itu, sambung Idris, kegaduhan ini tidak hanya memberikan konsekuensi hukum, tapi juga membuat aspirasi itu tak didengar, sehingga apa yang diperjuangkan tidak akan tercapai.

Atas dasar itulah, Satkar Ulama membuka diri Kepada kepada para ulama, habaib, santri dan umat islam yang ingin berjuang untuk bergabung dalam wadah Satkar Ulama.

Satkar Ulama, tegas Idris, berafiliasi kepada Partai Golkar, dengan kekuatan Partai yang merupakan pemilik suara tertinggi kedua, Golkar siap berjuang demi kepentingan umat, dan Partai Golkar sudah sangat teruji dalam hal itu.

Lebih lanjut, Idris Laena menyampaikan, agar ummat mau berjuang bersama-sama agar di Pemilu 2024 mendatang, Partai Golkar bisa memenangkan Pemilu Legislatif, dan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto bisa menjadi presiden.

"Alangkah mudahnya memperjuangkan kepentingan ummat jika itu terwujud," tutupnya. ***