JAKARTA - Menteri BUMN, Erick Thohir digadang-gadang menjadi calon ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Menanggapi hal tersebut, Erick mengaku tidak menolak, tetapi dengan syarat.

Menteri yang sempat diutus Presiden Joko Widodo untuk menemui Presiden FIFA, Gianni Infantino pasca-Tragedi Kanjuruhan, Malang ini menyatakan bahwa dirinya hanya akan maju jika memperoleh banyak dukungan dari pemilik suara atau voters.

"Kalau ada dukungan voters kami akan perhitungkan. Jangan juga saya melakukan sesuatu tetapi tidak ada dukungan buat apa? Kalau kami mau tetap tidak didukung buat apa? Sama saja mimpi di siang bolong," kata Erick dikutip Antara.

"Kalau ada dukungan, kami akan memikirkan. Namun, harus dengan kebersamaan dan jangan saling menyalahkan. Suporter, klub, dan PSSI, itu harus menjadi kesatuan," Erick menambahkan.

Erick menyatakan PSSI butuh perubahan secara total. Semua ini dilakukan supaya persepakbolaan Tanah Air berkembang menjadi lebih baik lagi. "Ini transformasi total. Saya sudah bilang harus bongkar total. Bongkar total bukan berarti saya menyalahkan siapa pun. Semua ketum PSSI pasti ada bagusnya. Tinggal mau atau tidak menyatukan barisan untuk mimpi yang lebih besar. Mimpi itu adalah timnas lebih baik, liga lebih baik, tidak ada tawuran suporter, fasilitas olahraga yang lebih baik dan Piala Dunia 2040," ucapnya.

PSSI berencana menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023. Agenda tersebut adalah untuk memilih pengurus baru federasi sepakbola Tanah Air. PSSI terpaksa menggelar KLB lebih cepat. Penyebabnya, karena ada desekan dari klub setelah terjadinya tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.***