BENGKALIS - Jelang bulan Ramadan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Bengkalis akan melakukan rapat koordinasi bersama camat, pelaku usaha, distributor dan intasi terkait untuk antisipasi kenaikan harga.

''Jelang Ramadan kita sudah melakukan pengawasan di lapangan. Sesuai perintah Bupati Bengkalis, Disdagperin akan mengundang seluruh camat, pelaku usaha dan distributor untuk melakukan rapat koordinasi untuk antisipasi kenaikan harga pangan menjelang bulan Ramadan ini. Rencananya Rakor akan kita laksanakan akhir April ini,'' ungkap Kabid Pengembangan Perdagangan, M Jefri, Minggu (21/4/2019).

Hasil pantauan di lapangan, ada dua komoditi yang akan mengalami lonjakan harga jelang Ramadan yakni bawang dan cabe, namun tidak semua wilayah mengalami lonjakan, hanya di Kecamatan Bukit Batu. Untuk wailayah lain relatif setabil.

Diprediksi pergerakan harga pangan akan mengalami lonjakan setiap hari dan pihak Disdagperin sudah membentuk petugas untuk memantau lansung pergerakan harga.

''Sesuai dengan surat dari Kementrian Perdangan ada tiga komoditi yang sudah diatur HET-nya diantaranya gula, daging sapi beku dan minyak goreng,'' ujarnya.

HET yang sudah ditetapkan Kementrian Perdagangan yakni gula Rp12.500/Kg, daging sapi beku Rp80.000/Kg dan minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000/liter.

“Itu sudah ada HET-nya, pedangan tidak boleh menaikan harganya dan hasil dari pantuan harga tiga komoditi ini masih stabil di pasaran,'' ujar Jefri.

Jefri juga menambahkan kepada pelaku usaha baik itu toko swalayan dan toko tradisional serta distributor agar menjalankan ketentuan penjualan HET untuk 3 komoditi tersebut karena sudah jauh jauh hari diedarkan.

Jefri juga mengimbau kepada pangkalan LPG gas 3 kilogram agar mendistribusikan kepada rumah tangga dan usaha mikro. Jangan menjual kepada pemilik restoran dan pengecer guna menghindari kelangkaan.

Kepada prmilik SPBU atau APMS agar memprioritaskan kendaraan roda dua dan roda empat. Dan membatasi penjualan jirigen, drum dan tengki besar motor yang dilakukan secara berulang–ulang atau pelangsir BBM. ***