PEKANBARU – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riau yang sudah menguasai beberapa kabupaten dan kota pada pemilihan legislatif tahun 2019 lalu, kini membidik perolehan suara di daerah yang belum ''dikuasai'' seperti Rokan Hilir (Rohil), Indragiri Hilir (Inhil), dan Kuantan Singingi (Kuansing). Perolehan kursi di daerah itu sangat penting bagi PKS untuk menunjukkan eksistensi sebagai partai yang memiliki basis dukungan yang merata di Riau.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riau, Ahmad Tarmizi kepada GoRiau.com, Selasa (21/3/2023) mengatakan, fokus itu dengan tidak mengabaikan kabupaten dan kota yang sekarang sudah menjadi basis perolehan suara PKS sebelumnya.

''Kita akan pertahankan perolehan sebelumnya bahkan diupayakan meningkat. Dan kami juga akan berjuang merebut kursi di daerah yang sebelumnya belum mendapatkan kursi. Kami yakin dengan target itu,'' ujarnya optimis.

Salah satunya adalah dengan merekrut tokoh-tokoh potensial dari setiap daerah, termasuk figur non muslim atau lintas agama.

"Kami di partai PKS juga terbuka untuk tokoh-tokoh maupun figur-figur non muslim, meski dasar partai PKS memang Islam tetapi kerja mesin adalah politik," ungkap Ahmad Tarmizi. Ia menambahkan bahwa di Riau sendiri, ada ketua PKS yaitu di Rupat yang ketuanya beragama Buddha dan di Papua yang juga non-Muslim.

Dalam rangka pemilu 2024, partai PKS akan menggunakan metode transformasi dan kolaborasi, dengan transformasi diartikan sebagai perubahan seiring zaman, seperti lebih mendahulukan pemilih milenial. Sementara kolaborasi berarti merangkul tokoh-tokoh yang berpotensi untuk maju dan berpotensi.

Ahmad Tarmizi juga mengatakan bahwa partainya sedang memperjuangkan tetap terlaksananya Pemilu terbuka. Pks adalah inisiator yang meminta Mahkamah Konstitusi (MK) mengadakan Pemilu sistematis proporsional terbuka pada tahun 2024 mendatang.

Bahkan untuk persiapan Pemilu Proporsional Terbuka tersebut, PKS sudah memiliki nama-nama calon legislatif (caleg) baik di kabupaten, kota, provinsi hingga DPR RI dan telah diserahkan kepada pusat. Dan saat ini 80% sudah disetujui, namun ada 20% lagi yang harus direvisi ulang karena beberapa ditolak oleh pusat.

"Untuk sekolah caleg, kami juga sudah memulainya bulan Maret ini tepatnya 2 pekan terakhir," tutup Ahmad Tarmizi yang juga akan maju sebagai calon legislatif untuk DPRD Riau dari Dapil Pekanbaru. ***