MAKKAH - Jika tidak ada halangan direncanakan tanggal 9 Agustus 2019 mendatang, Jamaah Calon Haji (JCH) Kepulauan Meranti yang tergabung dalam Kloter 6 Embarkasi Antara Pekanbaru akan bertolak ke Arafah, Mina dan Mizdalifah (Armuzna). Namun sebelum menghadapi puncak ibadah haji tersebut, seluruh JCH Meranti terus dibimbing terkait tata cara ibadah serta bimbingan kesehatan.

"Kegiatan hari ini seluruh JCH Meranti mendapat bimbingan ibadah haji dan bimbingan kesehatan sebagai persiapan berangkat ke Armuzna," jelas Kabag Humas dan Protokol Meranti Hery Saputra SH, berdasarkan informasi dari Ketua TPHD Meranti Ustadz Mustafa, Rabu (7/8/2019).

Kegiatan bimbingan haji ini dipimpin langsung oleh Ketua Kloter A Razak, TPHI H. Mustamin Idris dan dibantu oleh TPHD Meranti Ustadz Mustafa.

Seperti diketahui, Tanggal 9 Agustus 2019 mendatang merupakan puncak ibadah haji, dimana JCH dari seluruh penjuru dunia akan menuju Arafah, Mina dan Muzdalifah untuk melaksanakan ibadah wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina. Dengan kondisi Armuzna yang cukup terik disiang hari tentunya dibutuhkan fisik dan kesehatan yang baik.

Ditambah lagi jika selama ini jamaah tinggal di hotel dengan fasilitas yang serba dipenuhi sementara di Armuzna jamaah tinggal di tenda-tenda dengan fasilitas yang serba terbatas seperti toilet/WC dan lainnya. Selain itu disebutkan jemaah juga harus menempuh perjalanan jauh menuju Jamarat untuk jumrah.

Meski begitu dari keterangan TPHD Meranti Ustadz Mustafa, seluruh THPHI dan TKHI akan dikerahkan untuk mendampingi seluruh jamaah haji Indonesia. 

Seperti pengalaman tahun 2018 lalu sebanyak 3000-an petugas dikerahkan para petugas akan melayani jamaah selama puncak haji. Mereka akan mempersiapkan kebutuhan jamaah untuk wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina.

Dan untuk menghadapi ibadah haji di Armuzna tersebut, dari bimbingan haji dan bimbingan kesehatan yang dilakukan oleh TPHI dan TKHI khusus untuk JCH Meranti tidak ada masalah.

"Sejauh ini kesehatan JCH Meranti berada dalam kondisi baik, dan telah pula mendapat pembekalan ibadah, semoga saat melaksanakan ibadah nanti tidak ada masalah," harap Ustadz Mustafa. (rls)