PEKANBARU - Kondisi desa yang terisolir membuat warga Desa Alim Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu Riau kesulitan akses. Bahkan ketika ingin membawa jasad warga yang meninggal dunia.

Seperti yang terjadi pada Kamis (16/5/2019),  sesosok jenazah dibawa dengan keranjang di atas sepeda motor. Mayat dibawa seorang pria melintasi jalan rusak dan becek.

‎Seorang warga Desa Alim, Tugiono mengatakan, jenazah yang dibawa menggunakan sepeda motor tersebut adalah jenazah Jojok, pria 42 tahun tinggal di di Dusun Dua Alim. 

"Namanya Jojok, almarhum dari Pulau Jawa di sini tak punya keluarga. Dia kerja di sini ikut sama orang sambil membangun kebun sendiri," katanya, Jumat (17/5).

Beberapa hari lalu, Jojok sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat. Di rumah sakit itu, Jojok menghembuskan nafas terakhirnya.

Jenazahnya dibawa dengan ambulance menuju tempat tinggalnya. Namun, lokasi rumah Jojok berada di tengah perkebunan kelapa sawit dan berjarak 22 kilometer dari pusat desa. 

Untuk masuk ke Dusun Dua tersebut, jalan rusak parah sehingga tak bisa dilalui mobil ambulans.

"Jalan di sini rusak parah, tanah kuning dan berlumpur. Tanahnya lengket kalau hujan mobil tidak bisa masuk," cerita Tugiono. 

Dengan sangat terpaksa, akhirnya jenazah Jojok diturunkan dan diangkut dengan menggunakan sepeda motor menuju pemakaman yang berada tak jauh dari tempat tinggalnya. Menurut Tugiono, lokasi dusun dua tersebut merupakan lokasi perkebunan.

"Memang di desa itu ada lima RT, namun rumah warga saling berjauhan," sambungnya.

Sementara pusat kesehatan terdekat berupa Puskesman Pembantu bejarak enam kilometer dari dusun dua, tepatnya di kilometer 38.  Warga setempat kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Jenazah almarhum dibawa pakai sepeda motor, dinaikkan dengan keranjang," katanya. 

Keranjang tersebut biasanya dipakai warga untuk melangsir (membawa) buah kelapa sawit. Namun kali ini digunakan untuk membawa jasad manusia. (gs1)