SEMARANG - Klub PSIS Semarang mengakhiri perjalanan perdananya di LIGA 1 2018 dengan hasil yang terbilang manis. Pada klasemen akhir, PSIS berada di peringkat ke-10 dengan 46 poin. Capaian ini juga yang membuat manajemen Laskar Mahesa Jenar kemudian memutuskan untuk tetap mempertahankan Jafri Sastra sebagai pelatih kepala. 

Jafri Sastra tidak memimpin PSIS sejak awal musim. Pelatih berdarah Minang ini tercatat menjadi nahkoda PSIS pada 14 laga terakhir. Hasilnya, delapan kemenangan, dua kali imbang dan empat kali kalah.Salah satu yang paling krusial adalah kemenangan beruntun di empat laga kandang di penghujung kompetisi 2018. Raihan penting ini pula yang kemudian menyelamatkan Hari Nur Yulianto dan rekan dari jurang degradasi.Padahal, hingga pertengahan musim, PSIS tak pernah beranjak dari lingkaran papan bawah. Bahkan PSIS sebelumnya diprediksi bakal menjadi salah satu tim yang bakal terlempar dari kasta tertinggi musim 2018. Dan menatap Liga 1 2019, pelatih PSIS, Jafri Sastra mengaku sudah mendapatkan informasi terkait pelaksanaan kompetisi yang bakal digelar usai gelaran Pilpres 2019 bulan April mendatang. "Kabar yang saya dapatkan demikian. Sangat masuk akal karena memang pertimbangannya adalah masalah perizinan keamanan yang tengah fokus untuk Pilpres," kata Jafri Sastra.Dan untuk musim 2019 mendatang, Jafri Sastra mengatakan bahwa waktu ideal untuk persiapan adalah sepanjang sekitar dua bulan. Rentang waktu dua bulan yang ada, dia menambahkankan, bakal diisi dengan beragam program tim pelatih mulai dari latihan taktikal, fisik hingga laga uji coba. ***