PEKANBARU - Pembangunan manusia di Riau terus mengalami kemajuan. Pada tahun 2018, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Riau mencapai 72,44, meningkat dibanding tahun 2017 sebesar 71,19

Angka ini meningkat sebesar 0,65 poin atau tumbuh sebesar 0,91 persen dibandingkan tahun 2017. Di mana, Pertumbuhan IPM selama lima tahun terakhir atau pada 2014-2018, rata-rata sebesar 0,74 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengatakan, bahwa IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. Di mana, IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

"IPM Riau pada tahun 2018 mencapai 72,44. Sejalan dengan hal itu, kualitas kesehatan, pendidikan, dan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat Riau mengalami peningkatan," kata Aden di Pekanbaru, Jumat (10/5/2019).

Pada 2018, lanjut Aden, bayi yang lahir pada tahun itu memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,19 tahun, lebih lama 0,20 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir tahun sebelumnya.

Ia menjelaskan, bahwa anak-anak yang pada 2018 berusia 7 tahun, memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 13,11 tahun, yaitu sampai Diploma II tetapi tidak tamat, lebih lama 0,08 tahun daripada yang berumur sama pada 2017.

Sementara itu penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,92 tahun atau kelas IX tetapi tidak tamat, lebih lama 0,16 tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

BPS juga mencatat, bahwa masyarakat Riau memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita Rp10,968 juta per tahun, meningkat Rp291.000 dibandingkan pengeluaran per kapita tahun sebelumnya.

Ia menambahkan, bahwa IPM tertinggi di Riau berada pada Kota Pekanbaru sebesar 80,66. Namun, yang terendah di Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar 65,23.

Sedangkan, Kabupaten dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Rokan Hilir 1,31 persen.

Sementara itu, Kabupaten Kampar 0,43 persen tercatat dengan pertumbuhan paling lambat di Riau selama tahun 2017-2018. ***