PEKANBARU - Secara umum harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia masih dalam tren melemah, menurunnya tingkat ekspor disertai sentimen konflik dagang Amerika Serikat (AS) membuat harga komoditas ini terus tertekan.

"Namun masih terdapat faktor yang membuat harga CPO tetap bergairah. Salah satunya adalah ledakan restoran makanan cepat saji di Myanmar yang berpotensi meningkatkan permintaan terhadap CPO dari negara tersebut," kata Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega Ayu di Pekanbaru, Jumat (6/7/2018).

Yang mana, lanjut Tengku Neni, sebelum tahun 2011, pembelian CPO Myanmar hanya sekitar 200.000 hingga 300.000 ton setiap tahun.

"Namun, menurut data Departemen Pertanian AS yang dilansir Bloomberg, impor minyak sawit Myanmar naik 60 persen dalam enam tahun terakhir menjadi 750.000 metrik ton," ungkapnya.

Seperti diketahui, harga CPO terpantau sebesar Rp7.234,86 dan harga kernel sebesar Rp4.802,49 pada periode 4-10 Juli 2018. Kondisi ini membuat harga pembelian terhadap tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tanah air turut mengalami kenaikan harga sebesar Rp11,80 per kilogram.

Berikut rincian harga TBS sawit pekan ini: kelapa sawit umur 3 tahun Rp1.191,27; kelapa sawit umur 4 tahun Rp1.330,48; kelapa sawit umur 5 tahun Rp1.423,80; kelapa sawit umur 6 tahun Rp1.465,50; kelapa sawit umur 7 tahun Rp1.521,49.

Selanjutnya, kelapa sawit umur 8 tahun Rp1.568,91; kelapa sawit umur 9 tahun Rp1.619,18; kelapa sawit umur 10 tahun-20 tahun Rp1.664,41; kelapa sawit umur 21 tahun Rp1.623,55.

Kemudian, kelapa sawit umur 22 tahun Rp1.582,03, kelapa sawit umur 23 tahun Rp1.541,17, kelapa sawit umur 24 tahun Rp1.524,70, dan kelapa sawit umur 25 tahun Rp1.458,80. ***