SYDNEY - Ilmuwan vaksin asal Australia, Nikolai Petrovsky, meyakini virus corona dibuat manusia di laboratorium.

Dikutip dari Sindonews.com, Petrovsky yakin virus buatan manusia karena mampu beradaptasi hampir sempurna pada manusia dan melekat lebih baik pada sel manusia.

''Virus corona melekat lebih baik pada sel manusia dibandingkan hewan lainnya. Hal ini menjelaskan alasan corona telah menginfeksi (lebih dari) lima juta orang (di seluruh dunia),'' kata Petrovsky, dikutip dari DailyMail, Kamis (28/5/2020).

Tim dari Flinders University di Adelaide dan Latrobe University di Melbourne, melakukan penelitian terkait seberapa baik SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, menginfeksi hewan yang berbeda.

Hasilnya, virus corona mengikatkan diri pada molekul reseptor ACE2 dalam sel paru-paru menggunakan lonjakan protein. Semakin erat virus itu melekat, semakin tipis kemungkinan untuk dihilangkan, dan semakin besar potensi penyakit ini menjadi inang.

Sebenarnya Petrovsky berharap bisa menemukan hewan yang paling rentan terhadap virus itu, semisal kelelawar, dan juga menjadi sumber asli virus. Namun, dia terkejut ketika menemukan bahwa manusialah yang paling rentan.

Lebih lanjut, menurut dia, ketika menginfeksi tempat baru, virus biasanya membutuhkan waktu untuk menjadi lebih kuat. Tetapi tidak bagi Covid-19, tanpa perlu berevolusi sudah langsung optimal sejak pertama kali tertular.

''Ini adalah virus baru yang belum pernah ada pada manusia. Tetapi yang mengejutkan, memiliki ikatan yang sangat tinggi pada reseptor manusia,'' tandasnya. ***