SELATPANJANG – Polres Kepulauan Meranti bersama TNI dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) setempat, bertempat di masjid Ar Rahman Mapolres, pada Selasa (4/10/2022), menggelar doa bersama terkait tragedi stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, beberapa hari lalu.

Hadir pada kegiatan doa bersama itu, Kapolres AKBP Andi Yul LTG, Wakapolres, Kompol Robet Arizal, Ketua PSSI Kepulauan Meranti, Suharto beserta pengurus Heri Saputra dan anggota, penceramah, Ustad Mustafa, personel Koramil 02 Tebingtinggi, personel Polres, serta pengurus Bhayangkari.

Kapolres AKBP Andi Yul, mengatakan bahwa kegiatan doa bersama tersebut merupakan bentuk belasungkawa dan duka cita Polri, khususnya Polres Kepulauan Meranti atas musibah yang terjadi di daerah tersebut.

"Tragedi stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang ini merupakan duka kita semua. Untuk itu, kita mengirimkan doa khusus bagi korban yang meninggal dunia agar diberikan tempat di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa tabah menghadapinya," ucap AKBP Andi Yul, usai giat kepada GoRiau.com.

Disampaikannya, bahwa tragedi itu dapat pula sebagai pelajaran bagi semua personel dalam pelaksanaan tugas dalam hal apapun, terutama pengamanan suatu kegiatan.

"Dalam hal ini, kita dan seluruh stake holder harus terus saling berkomunikasi dengan baik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," ujarnya.

Terhadap korban yang masih di rawat, pihaknya juga mendoakan agar segera diberi kesembuhan, sehingga dapat kembali berkumpul bersama keluarga tercinta.

"Semoga korban yang selamat dan masih di rawat segera diberikan kesembuhan oleh Allah. Sehingga dapat pula berkumpul dengan keluarga masing-masing dan bisa kembali menjalani aktivitasnya seperti biasa," ucapnya lagi.

Sementara itu, ustaz Mustafa dalam tausiyah singkatnya menyampaikan bahwa telah terjadi ini merupakan takdir Allah dan sebagai pelajaran untuk semuanya. Tidak perlu saling salah menyalahkan.

"Ini sudah menjadi takdir Allah. Untuk itu, mari sama-sama kita doakan kepada korban dan keluarga yang di tinggalkan. Jadikan ini sebagai pelajaran berharga agar kedepan negara kita selalu aman. Doa adalah senjata umat. Mudah-mudahan ini jadi yang terakhir dan tidak terulang lagi di kemudian hari," pesan ustad Mustafa.

Untuk diketahui, kegiatan doa bersama tragedi stadion Kanjuruhan ini merupakan hari yang kedua. Sebelumnya pada hari pertama Senin malam, telah dilaksanakan di mushala At Taqwa Jalan Pembangunan Selatpanjang bersama para jamaah, dan akan dilanjutkan hingga 7 hari ke depan dengan tempat yang berbeda-beda.***