SELATPANJANG - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) bernama Erna Widyawati(34) warga Gang Manggis, Jalan Manggis, Kelurahan Selatpanjang Kota, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, ditemukan tewas bersimbah darah.

Korban diduga dibunuh, hal itu terlihat dari bekas luka dilehernya. Tidak ada seorang pun keluarga korban yang tahu tentang kekejaman yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB itu. Termasuk Syaiful, suami korban. Pria berambut gondrong itu terlihat sangat terpukul, dia terlihat tersandar di sudut rumah, dari raut wajahnya terlihat dia sedang menangisi kepergian istrinya.

Sementara itu, anaknya Selvi(10) juga terlihat menangis meratapi kepergian ibunya. Dia terus memanggil ibunya, membuat menyayat hati yang mendengarnya. Warga terlihat berdatangan memenuhi rumah duka.

Warga hanya tahu bahwa rumah petak dua warna kuning yang dihuni korban dan iparnya, selalu kosong. Sepanjang hari dua keluarga ini berjualan di pasar

Begitu juga anaknya Ari(7) yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Saat menjelang siang, korban pulang ke rumah. Biasanya dia memasak makanan untuk makan tengah hari.

Belum diketahui siapa yang menemukan korban terkapar pertamakalinya. Hal itu dikatakan oleh seorang tetangga korban yang berprofesi sebagai bidan.

"Kakak tidak tahu siapa yang pertamakali jumpa. Kakak dipanggil oleh abang ipar korban untuk memeriksa dan memastikan kondisi korban. Disitu sudah ada suami dan kakak iparnya serta tetangga yang lain. Waktu kakak meraba denyut nadinya, tangannya sudah sejuk, lantai dekat dengan korban penuh dengan darah," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP La Ode Proyek SH MH, mengakui pihaknya telah mendatangi dan memasang garis polisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Benar ada penemuan mayat, dan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sudah dipasang garis polisi serta mayat tersebut sudah dibawa ke RSUD Dorak Selatpanjang untuk dilakukan Visum," ujarnya.

Selanjutnya, tentang penyebab tewasnya wanita yang berjualan di Pasar Sungai Juling itu pihaknya belum bisa memastikan.

"Untuk penyebab kematian masih dilakukan pemeriksaan oleh anggota," ungkapnya.***