SERANG - Aparat Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Serang, Banten, pada Jumat (2/12/2022), menangkap, SA (19), warga Desa Pulo, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, karena diduga mencabuli gadis di bawah umur.

Dikutip dari Poskota.co.id, Kapolres Serang AKBP Yudha Satria melalui Kasatreskrim AKP Dedi Mirza, mengatakan, untuk kelancaran penyidikan, tersangka SA ditahan di Rutan Polres Serang.

AKP Dedi Mirza mengatakan peristiwa asusila ini terjadi pada Rabu (14/11) lalu sekitar pukul 03.00 WIB. Dini hari itu, ibunda korban mendengar suara mencurigakan, seperti bunyi desahan, dari kamar tidur anak gadisnya.

"Lantaran curiga, ibunda korban keluar dan mencoba masuk ke kamar anaknya. Namun pintu kamar tidak bisa dibuka karena diganjal oleh pelaku," terang Dedi Mirza kepada Poskota, Sabtu (3/12/2022).

Khawatir terjadi sesuatu pada putri remajanya, ibu korban berusaha membuka paksa pintu. Setelah pintu terbuka, ibu tersebut kaget karena memergoki putrinya tengah digauli pemuda pengangguran tersebut. Sedangkan SA pun langsung melarikan diri lewat jendela.

"Ibu korban kemudian menanyakan dan anak gadisnya mengakui telah disetubuhi oleh tersangka setelah diancam. Tersangka masuk ke dalam kamar juga lewat jendela," kata Kasatreskrim didampingi Kasihumas Iptu Dedi Jumhaedi.

Tidak terima anak gadisnya yang masih di bawah umur dijadikan pelampiasan nafsu birahi, ibu korban selanjutnya melaporkan kasus asusila tersebut ke ketua RT setempat.

"Setelah dipanggil ketua RT, tersangka mengakui telah menyetubuhi korban. Mendengar pengakuan itu, orang tua korban kemudian membuat laporan di Mapolres Serang," terang Dedi Mirza.

Setelah melakukan pemeriksaan serta didukung hasil visum, kata Kasatreskrim, personil Unit PPA di bawah pimpinan Ipda Rohkidi langsung bergerak mencari pelaku. Tidak membutuhkan waktu lama, tersangka SA berhasil diamankan di rumahnya pada Jumat, 2 Desember 2022, sekitar pukul 23.00 WIB.

"Tersangka diamankan oleh personil Unit PPA di rumahnya dan kemudian dibawa ke Mapolres Serang untuk dilakukan pemeriksaan. Motifnya karena nafsu," kata Dedi Mirza.***