JAKARTA - Wakil Ketua Partai Golkar bidang Kesra, Hetifah Sjaifudian, mendorong pemuda-pemudi Indonesia untuk meningkatkan daya ekonomi mereka melalui optimasi dunia digital.

Pandemi, kata Hetifah, justru meningkatkan aktivitas belanja e-commerce "dan potensi e-commerce setelah pandemi masih terbuka lebar,".

Hal itu menjadi salah satu poin pesan Hetifah dalam seminar bertajuk 'Mempersiapkan Bisnis dalam menghadapi New Normal' dengan Kemenpora RI, Sabtu (8/8/2020). Hetifah, juga menuliskan poin-poin tersebut di akun media sosialnya.

Digital branding, kata Hetifah, "merupakan salah satu potensi usaha kreatif bagi anak muda yang minim modal namun akan sangat berjaya,".

"Beberapa perusahaan telah membuktikan bahwa dengan mengetahui trend yang sedang happening di anak muda, idw sederhana dapat menjadi viral," tulis Hetifah.

Terkait hal ini, Hetifah mengungkap data bahwa dari 272,1 juta orang populasi penduduk Indonesia, sebanyak 179,1 juta orang (65,8 persen) merupakan usia produktif (15 - 64 tahun). Dan milenial (21-36 tahun) di Indonesia berjumlah 63,5 juta (23 persen). Inilah bonus demografi Indonesia.

Di dunia digital, teracatat ada 338,2 juta mobile phone yang terkoneksi. Dan ada 160 juta pengguna mesia sosial secara nasional.

Seperti diketahui, kesulitan hidup tengah dialami banyak orang di masa pandemi saat ini. Memotret siaran langsung instagram Ketua Asphija Hana Suryani, di Sabtu yang sama, fakta-fakta pilu diungkapkan beberapa audiens. Mulai dari, menjual komponen bansos untuk jajan anak, menjual kompor dan helm untuk bisa makan, dan tak hanya satu orang yang mengutarakan mulai berpikir untuk menjual ginjal. Dalam siarannya, Hana mengajak audiens untuk berbagi tips bertahan hidup di masa pandemi.***