PEKANBARU – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta semua pihak mewaspadai penyebaran virus hepatitis akut pada anak. Apalagi, penyebab penyakit tersebut belum dapat ditemukan secara pasti.

"Pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dan virus Hepatitis A, B, C, D, dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut," tutur Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Randonuwu dalam keterangannya, dikutip dari nasional.kompas.com, Senin (2/5/2022).

Berdasakan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022, Kemenkes meminta semua pihak untuk melakukan pengawasan guna mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut.

Surat edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, kantor kesehatan pelabuhan, sumber daya manusia kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.

Secara khusus, dinas kesehatan provinsi, kota/kabupaten diminta melaporkan apabila ada masyarakat yang terindikasi menderita penyakit tersebut.

"Gejalanya ditandai dengan kulit dan sklera berwarna kuning dan urin berwarna gelap yang timbul secara mendadak," jelas dia.

Sedangkan kantor kesehatan pelabuhan diharapkan melakukan pengawasan pada warga asing yang baru memasuki Indonesia serta melakukan sosialisasi kesehatan pada masyarakat di berbagai wilayah pintu masuk negara.

"Kemudian laboratorium kesehatan masyarakat diminta untuk berkoordinasi dengan dinas kesehatan, rumah sakit rujukan serta kantor kesehatan pelabuhan dalam melakukan pemantauan berupa pemeriksaan spesimen darah, dan usap tenggorokan dari pasien yang diduga menderita hepatitis akut," sebutnya.

Terakhir, lanjut Maxi, rumah sakit diminta melakukan hospital record review pada kasus-kasus terindikasi hepatitis akut pada data pasien sejak 1 Januari 2022. Rumah sakit diminta melaporkan jika ada kasus potensial sesuai gejala.

Diberitakan sebelumnya tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta meninggal dunia. Diduga penyebab kematiannya karena hepatitis akut yang belum diketahui asal usulnya.

Ketiganya tutup usia dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022. Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan beberapa gejala pada penyakit ini adalah:

1. Gejala kuning

2. Sakit perut

3. Muntah-muntah

4. Diare mendadak

5. Buang air kecil berwarna tua

Buang air besar berwarna pucat

7. Kejang

8. Penurunan kesadaran

Ia mengimbau agar masyarakat segera membawa buah hatinya yang mengalami gejala tersebut ke fasilitas kesehatan terdekat. ***