PEKANBARU - Badan Restorasi Gambut (BRG) belum maksimal dalam bekerja untuk mencapai target restorasi gambut di Provinsi Riau sesuai yang ditargetkan oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Yang mana, realisasi restorasi gambut di Riau tahun 2017 baru mencapai 27 ribu hektare dari target pemulihan kawasan gambut seluas 900 ribu hektare.

"Tahun lalu bukan berarti kami tidak bekerja, tetapi memang tahun lalu TRGD (Tim Restorasi Gambut Daerah) fokus bekerja, baru melakukan konsultasi, sosialisasi dan supervisi," ujar Kepala BRG RI, Nazir Foead dalam pertemuan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau di ruang Kenanga, Kantor Gubernur Riau, Jumat (23/2/2018).

Kendati demikian, Nazir optimis tahun ini dapat meningkatkan capaiannya dalam merestorasi gambut tersebut. Pihaknya pun akan kembali melakukan pembangunan fisik berupa sumur bor dan sekat kanal untuk merealisasikan target merestorasi lahan gambut seluas 140 ribu hektare di Riau tahun ini.

"Kami yakin target itu tercapai karena adanya satu rencana kerja dan program, sehingga konkret. Kemudian pelaksanaan kerjanya tahun ini pun jauh lebih banyak dibanding tahun lalu. Kami yakin restorasi 140 hektare gambut Riau bisa tercapai," ujarnya.

Ia menambahkan, bahwasanya Presiden RI Joko Widodo menekankan agar perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut harus diikuti dengan pencapaian manfaat ekonomi, ekologi dan sosial.

"Pak presiden meminta kami supaya BRG harus memperhatikan hal ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan, dan memerangi disparitas," tandasnya. ***