RENGAT, GORIAU.COM - Layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat memprihatinkan, pasalnya rumah sakit milik Pemkab ini ternyata hanya memiliki satu unit ambulance. Padahal penduduk Inhu saat ini diperkirakan 390.000 jiwa, dan tak mungkin satu mobil mampu melayani jumlah penduduk yang terus bertambah.

Akibat ambulance yang semata wayang, akhirnya RSUD harus menetapkan sistem giliran untuk pemakaian kendaraan ini. Akibat besarnya kebutuhan tersebut, akhirnya ambulance tersebut tidak pernah istirahat.

Sayangnya sudah berbulan-bulan kondisi ini terjadi, seperti tidak ada upaya untuk mengatasi permasalahan ini. Pihak rumah sakit hanya tetap mengandalkan satu ambulance saja. bahkan satu ambulance berada di Sumut, rusak saat mengantar pasien. Sampai sekarangpun tak ada upaya memperbaiki ataupun membawa pulang ambulance itu kembali ke Inhu.

Kasi Pelayanan RSUD Indrasari Rengat dr. Ibrahim saat ditanya wartawan, Selasa (30/10/2012) mengatakan ambulance yang layak jalan di RSUD hanya tinggal satu unit dari tiga unit yang ada. Satu unit ambulance rusak parah tidak dapat dipergunakan, sedangkan satu unit lagi juga rusak di saat membawa pasien ke Sumut.

''Saat membawa pasien ambulance itu rusak, saat ini kondisinya sangat parah sehingga tidak bisa jalan di perbatasan Sumut sana. Jadi tinggal satu unit yang dipakai untuk mengantar pasien DBD siang tadi hingga malam ini belum kembali. Untuk itu kami mohon maaf atas ketidaknyamanan keluarga pasien, akibat terlantarnya jenazah ini," jelasnya.

Wakil Ketua DPRD Inhu Arwan Citra Jaya mengharapkan, pada anggaran kedepan, sebaiknya pengadaan Ambulance untuk Rumah Sakit hendaknya dapat menjadi prioritas, kasrena memang keberadaan Ambulance sangatlah penting, apalagi dalam kondisi gawat darurat.

''Belum lagi dilihat dari segi kemanusiaan. Tidak manusiawi rasanya jika mayat yang terbujur harus menunggu waktu yang lama untuk dibawa ke rumah duka, hanya persoalan tidak adanya Ambulance di rumah sakit yang dapat segera memabwanya,'' tambah Wawan. (wsr)