BENGKALIS - Abrasi yang terjadi pada pulau terluar Indonesia di Provinsi Riau, membuat batas negara Republik Indonesia semakin berkurang setiap tahunnya. Dimana ada sekitar 900 meter batas negara yang hilang akibat abrasi yang terjadi pada pulau terluar di Riau.

Gubernur Riau (Gubri), Drs H Syamsuar MSi bersama Menteri Koordinator Kemaritiman sudah menjadi komitmen dan kesepakatan bersama dengan Pemerintah Provinsi Riau, untuk menahan terjadinya abrasi yang menjadi program jangka pendek Syamsuar - Edy Nasution.

"Tetapi program jangka panjang kita, bagaimana mengembalikan lagi pada titik awal patok batas yang merupakan batas negara antara Indonesia dan Malaysia," kata Syamsuar kepada GoRiau.com saat melakukan kunjungan kerja di Pantai Selatbaru, Kabupaten Bengkalis, Jumat (14/6/2019).

Provinsi Riau, dikatakan Syamsuar, saat ini bagaimana Pemerintah Provinsi Riau menyelamatkan pulau-pulau terluar, seperti di Pulau Bengkalis, Rupat, dan Rangsang (Kabupaten Kepulauan Meranti), dari abrasi yang sudah menjadi ancaman besar.

"Terkait abrasi ini, yang kita angkat ke pemerintah pusat bukan hanya abrasi, tapi berkurangnya daratan wilayah negara Republik Indonesia. Dikarenakan banyak yang sudah jatuh ke laut akibat abrasi," ungkap Syamsuar.

Diungkapkan Syamsuar, yang mana ada lima titik patok batas dan sekarang sudah titik kelima. Dimana dari titik pertama ke titik kelima sudah 900 meter yang tergerus akibat abrasi. Sementara yang bersama diketahui Malaysia melakukan reklamasi secara terus menerus.

"Disatu sisi negara kita berkurang wilayah daratannya, karena patoknya sudah berubah. Sementara Malaysia terus menambah untuk bisa dekat dengan Indonesia. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi dan menjadi perhatian serius bagi kita untuk menyelamatkan batas wilayah Indonesia," ungkap Syamsuar.

Masih dikatakan Syamsuar, dimana Pemerintah Provinsi Riau juga sudah melakukan koordinasi antara pemerintah kabupaten dan pemerintah pusat, untuk bersama-sama menanggulangi abrasi yang terjadi pada ketiga pulau tersebut.

"Untuk itu, perlu adanya dukungan dari semua pihak kepada kami, agar kami dapat mengembalikan batas wilayah negara Republik Indonesia di Provinsi Riau," jelas Syamsuar. (advertorial)