PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan Provinsi Riau tanpa kabut asap tahun ini. Salah satu upaya yang dilakukan Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar bagaimana masyarakat yang akan membuka lahan tidak dengan cara membakar.

Syamsuar mengatakan kepada GoRiau.com, solusi yang ditawarkan Pemprov Riau, yakni telah mempersiapkan peralatan atau alat berat yang bisa digunakan masyarakat untuk membuka lahan untuk tanam tanpa membakar.

"Kalau ada yang membutuhkan akan difasilitasi melalui UPT Pekerjaan Umum Provinsi Riau yang ada di kabupaten/kota, sehingga dapat membantu masyarakat yang mau mengolah tanah tanpa membakar dengan menggunakan ekskavator," kata Syamsuar, Kamis (16/1/2020).

Dikatakan Syamsuar, tahun ini akan ada pengadaannya untuk alat berat ekskavator. "Alat yang ada sekarang ini sudah bisa digunakan," ujar Syamsuar.

Syamsuar mengingatkan, sebentar lagi Provinsi Riau akan menghadapi musim kemarau, menurut kajian cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang diperkirakan diperkirakan bulan Februari. Dirinya juga mengharapkan agar masyarakat secara bersama-sama menjaga Bumi Lancang Kuning, sekaligus memelihara negeri ini jauh dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Semaksimal mungkin kita akan mengatasi karhutla dan juga dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk tidak membakar," ungkapnya.

Untuk respon cepat laporan masyarakat terkait karhutla, sambung Syamsuar, dapat menghubungi Pusat Data dan Informasi BPBD Riau call center 08117612000. Dirinya juga kembali mengingatkan, agar perusahaan di Riau yang bergerak di sektor perkebunan dan kehutanan untuk dapat menjaga kawasannya masing-masing dan sekitarnya dari karhutla.

"Pemprov Riau bersama TNI/Polri, Manggala Agni, BPBD, dan MPA berkomitmen untuk Zero Hotspot di tahun ini. Tetapi ancaman bencana asap belum bisa dicegah, apabila provinsi lain tidak bisa menanggulangi karhutla. Ditambah, kondisi angin yang cenderung ke arah utara membawa jerebu ke Provinsi Riau dari karhutla di provinsi tetangga," jelas Syamsuar.

Untuk diketahui, 16 hari memasuki tahun 2020 Polda Riau dan jajaran telah melakukan penangkapan terhadap 9 orang tersangka karhutla dengan 7 laporan polisi. Sebanyak 79,515 hektare lahan yang terbakar akibat ulah 9 orang tersangka itu. ***