JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar enggan mengomentari ketidakhadiran dua bekas Sekretaris Jenderal PKB, Lukman Edy dan Abdul Kadir Karding dalam Muktamar di Nusa Dua, Bali.

Pria yang kini mendapat julukan Gus Imin itu mengatakan, sedianya pengurus partai hadir tanpa perlu ada undangan. Sebagai contoh, kata Imin, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri hadir ke Muktamar tanpa menunggu adanya undangan.

"Dia kan pengurus mestinya sama (dengan) Hanif, enggak usah diundang. Di grup juga teknis keberangkatan juga sudah didetailkan. Semua panitia tuan rumah," kata Imin di Hotel Westin, Bali, Selasa (20/8).

Imin juga menampik adanya isu 'pengkondisian' muktamar yang menjadikannya kembali terpilih sebagai Ketua Umum. "Muktamar belum dimulai," tandasnya.

Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Lukman mengamini dirinya tidak menghadiri muktamar dengan alasan tidak ada undangan untuk hadir. Menurutnya, kondisi tersebut masih berkaitan adanya narasi mengenai pemilihan capres-cawapres 2019.

"Ya sepertinya yang dekat mas Karding dicurigai, terus enggak diundang ke Bali. Kok sepertinya masih ada dendam pasca Pilpres," ujar Lukman saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Ia menambahkan, tidak hanya Lukman dan Karding yang tidak diundang pada muktamar kali ini. Pihak-pihak yang dianggap dekat dengan Karding disebut turut absen muktamar karena tidak diundang. "Beberapa di sekretariat DPP yang portofolio Mas Karding juga tidak diundang dan tidak dilibatkan," tandasnya.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar muktamar ke-4 di Nusa Dua, Bali. Muktamar direncanakan akan dihadiri dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Berdasarkan susunan agenda, Presiden akan menyampaikan sambutan pembuka pada malam hari.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat PKB, Ahmad Iman mengatakan ada tiga ribu hingga enam ribu para muktamirin yang hadir.

"Ibu Rini Soemarno dan Bapak Mahyudin konfirmasi hadir," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB, Ahmad Iman.

Pejabat negara yang juga dikabarkan hadir adalah Tjahjo Kumolo sebagai Menteri Dalam Negeri, Yasonna Laoly sebagai Menteri Hukum dan HAM, Rini Soemarno sebagai Menteri BUMM, dan sejumlah menteri lainnya.***