PEKANBARU - Tebalnya kabut menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Senin (23/9/2019) pagi, menyebabkan flyover (jalan layang) di Pasar Pagi Arengka, Jalan Soekarno-Hatta, tak kelihatan dari jarak 200 meter.

Pantauan Goriau.com, sekitar pukul 07.00 WIB, meski dibalut kabut asap pekat, seperti biasanya, jalan layang pengurai kemacetan di Pasar Pagi Arengka tersebut tetap ramai dilintasi pengendara sepeda motor dan mobil.

Sementara aktivitas di Pasar Pagi Arengka juga tetap berjalan normal di tengah kepungan kabut asap tebal. Sebagian besar pedagang dan pembeli di pasar tersebut terlihat tidak menggunakan masker.

Salah seorang pedagang minyak eceran di Jalan HR Subaratas, tak jauh dari fly over, mengatakan, sekitar pukul 06.00 WIB, kabut asap di flyover tesebut lebih tebal dibanding pukul 07.00 WIB. ''Jam 6 tadi lebih parah lagi,'' ucapnya.

Tetap Berbahaya

Sebelumnya diberitakan, pagi ini, Senin (23/9), asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan masih membungkus Kota Pekanbaru, Riau. Akibatnya, kualitas udara tetap buruk seperti hari-hari sebelumya.

Pantauan Goriau.com pada papan Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) yang terletak di depan Kantor Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera di Jalan HR Subrantas, sekitar pukul 06.40 WIB, tingkat polutan (PM10) di atas angka 300 atau pada level berbahaya.

Kondisi ini sama persis dengan sehari sebelumnya, Ahad, PM10 juga di atas 300. Namun sedikit lebih baik dibanding Jumat pagi (21/9), yang angka pada PM10 nyaris menyentuh 500.

Pekatnya kabut asap membuat Jarak pandang di Jalan HR Subrantas pagi ini sangat pendek, hanya sekitar 300 meter.

Meski jarak pandang sangat terbatas, aktivitas lalu lintas berjalan normal. Sejumlah pengendara mobil menyalakan lampu, mungkin dimaksudkan untuk memperpanjang jarak pandang.

Para pengemudi motor dan mobil terlihat menjalankan kendaraannya dengan lambat. Hanya sebagian kecil yang melaju dengan kecepatan sedang.***