Anak kecil selalu mudah terkena sakit bahkan bisa dikatakan sudah berlangganan. Hal ini bisa terjadi karena mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna, jadi ketika virus menyerang mereka masih mudah sakit. Terlebih pada saat musim hujan atau pancaroba, virus sangat mudah untuk menyebar.

Lantas, bagaimana kita merawat anak agar kembali melihat mereka ceria kembali?

1. Kita harus bisa membedakan antara flu dan pilek

Flu dan pilek merupakan dua penyakit yang berbeda, sehingga cara menanganinya tidak sama. Namun, penyakit ini menyerang bagian tubuh yang sama yakni saluran pernapasan. Untuk mengetahui perbedaan keduanya kita harus memerhatikan gejala yang muncul ketika anak sakit.

Gejala pilek biasanya lebih ringan dari flu. Pada umumnya mereka yang terkena flu menunjukkan tanda-tanda sakit tenggorokan, hidung berair dan tersumbat, demam, serta diiringi batuk. Seme`ntara itu, flu memiliki gejala pegal linu, sakit kepala, mual, diare, dan muntah.

2. Selalu memeriksa suhu tubuh saat mereka demam

Saat mereka terkena pilek atau flu, mereka juga menjadi rentan terkena demam. Bahkan frekuensinya lebih sering jika dibandingkan dengan orang dewasa. Demam sendiri berarti bahwa tubuh sedang melakukan perlindungan dari infeksi virus flu atau pun pilek.

Jika anak mengalami demam lebih dari tiga hari disertai suhu tinggi. Jangan menunda waktu untuk membawa ke dokter. Dengan mendatangi dokter kita akan dibantu untuk memberikan perawatan yang tepat setelah diagnose. Terlebih tentu ada kekhawatiran ada penyakit yang lebih serius atau tidak.

3. Beri anak obat sesuai dengan dosis dan gejala

Perbedaan gejala antara flu dan pilek tidak jauh berbeda, sehingga obat yang diberikan relatif sama.  Seperti memberikan paracetamol dan dekongestan agar demam anak reda serta mengatasi hidung tersumbat. Kita bisa dengan mudah mendapatkan obat tersebut di apotek terdekat.

Jika hidung anak mengalami penyumbatan, sebaiknya memilih obat yang secara khusus bisa meredakan hidung tersumbat. Obat juga bisa didapatkan melalui resep dokter agar mengetahui aturan pakai serta dosis yang dibutuhkan.

4. Kebutuhan cairan anak terpenuhi

Pada saat anak terkena flu atau pilek, saluran pernapasan mereka akan tersumbat karena lendir yang menjadi lebih kental. Agar bisa mengatasi hal tersebut, dengan banyak minum air putih bisa mengencerkan lendir yang mengental tadi. Kita juga boleh menyajikan minuman hangat seperti lemon tea yang membuat pernapasan menjadi lebih lega.

Selain itu minuman elektrolit bisa menjadi cairan pengganti yang telah hilang dari tubuh. Namun, dosis yang diberikan hanya boleh sesekali saja tidak boleh terlalu banyak.

5. Pastikan anak memiliki istirahat yang cukup

Agar bisa pulih lebih cepat dari penyakit yang ia derita, pastikan anak memiliki istirahat yang cukup. Walau tubuhnya sudah mulai membaik, pastikan ia tidak kelelahan karena banyak bergerak. Jika sudah bisa berangkat sekolah, pastikan ketika pulang ia menyempatkan waktu untuk tidur siang terlebih dahulu. Selain itu saat masa perawatan dan pemulihan pastikan ia jauh dari saudaranya agar tidak ada penularan penyakit.

6. Perhatikan asupan nutrisi anak saat sudah sembuh

Salah satu penyebab anak mudah terkena flu atau pilek adalah karena kita tidak mengawasi nutrisi makanan yang dikonsumsi anak. Secara umum anak membutuhkan banyak nutrisi agar bisa sehat dan tumbuh berkembang dengan baik. Pada umumnya beberapa nutrisi yang dibutuhkan oleh anak seperti protein, lemak baik, mineral, dan vitamin.

Hindari memberi anak makanan yang mengandung banyak garam, minyak berlebih, tinggi gula, serta junk food. Makanan tersebut hanya akan membuat anak menjadi tidak sehat dan mengganggu pola hidup sehat mereka.

Walau kita sudah mengantisipasi anak agar tidak mudah sakit, ternyata hal tersebut belum cukup. Kita membutuhkan perlindungan lain yang bisa menjamin kesehatan anak di masa mendatang. Salah satunya adalah dengan menggunakan asuransi keluarga.

Perusahaan asuransi mengeluarkan produk ini agar keluarga bisa memanfaatkannya dengan baik. Karena satu polis asuransi bisa digunakan oleh seluruh anggota keluarga. Jadi, untuk keselamatan anak kenapa ragu punya asuransi?