SIAK SRI INDRAPURA - Berada dekat santriwan dan santriwati MDTA se Kecamatan Mempura, Siak, Riau, Bupati Siak, Drs H Alfedri MSi terkenang masa kecilnya. Mantan guru ini juga sangat pandai mendekati diri dengan anak-anak.

Bupati Siak Alfedri mengajak murid-murid untuk maju kedepan dan berdiri didekatnya. Ia bahkan melempar beberapa pertanyaan seperti kuis kepada santri dan santriwati. 

“Bapak ingin bertanya siapa yang bisa menyebutkan rukun islam dan rukun iman  maju kedepan, nanti akan saya kasih hadiah,” kata Alfedri di ballroom Hotel Grand Mempura, Rabu (1/5/2019) pagi menjelang siang.

Dua orang santriwan dan santriwati dipersilahkan naik ke panggung dan disuruh untuk menyebutkan dengan jelas rukun Islam dan rukun iman serta bacaan surat pendek dari Alquran.

Yuda tampil percaya diri menyebutkan satu persatu rukun islam dan rukun iman sesuai dengan urutannya. Sementara Zahra membaca surat Al Kafirun dan Ad Dhuha dengan baik. 

Kemudian Alfedri memberikan hadiah berupa uang tunai sebagai motivasi agar anak-anak didik semakin rajin belajar.

Sebelumnya, mantan camat Tualang itu juga menanyakan cita-cita para santriwan dan santriwati yang diwisuda se kecamatan Mempura.

Mulanya Alfedri menanyakan, siapa yang ingin jadi Bupati, hanya sedikit yang angkat. Namun saat ditanya siapa yang ingin jadi Gubernur, banyak anak-anak yang angkat, terlebih saat ditanya siapa yang ingin jadi Presiden, spontan semua anak mengangkat tangannya.

“Mudah-mudahan di tahun 2045 disaat 100 tahun Indonesia merdeka, kita akan menjadi generasi emas dan Indonesia emas yang dipimpin oleh presiden dari Mempura,” kata Alfedri sambil mengaminkan yang diikuti oleh seluruh peserta dan orang tua murid.

Saya dulu, kata Alfedri, tak pernah membayangkan jadi pemimpin, apalagi jadi Wakil Bupati dan Bupati saat ini, semua itu didapat atas ijin Allah SWT dan belajar yang rajin serta doa dari orang tua.

Alfedri hadir disitu dalam rangka acara Wisuda Akbar Madrasah Diniyah Takmaliyah Awaliyah (MDTA) se Kecamatan Mempura angkatan IV Tahun Pelajaran 2018-2019 yang berjumlah 268 santriwan dan santriwati.

Menurut Alfedri, ini adalah upaya Pemkab Siak bersama Kementerian Agama Kabupaten Siak dan MUI Siak juga para ustadz bagaimana anak-anak generasi emas ini mampu membaca dan menulis huruf Alquran dengan baik dan benar.

“Kami tidak mau generasi emas yang akan menjadi pemimpin dimasa depan ini tidak pandai membaca Alquran,” tegas Alfedri.

Selain itu lanjut dia, para orang tua atau lansia yang tidak lancar membaca Alquran juga diberikan bimbingan dari program kampung bina keluarga sakinah. Sudah disiapkan guru-guru yang mengajar di kampung-kampung dari magrib sampai isya.***