JAKARTA – Dermot Alastair Mills, seorang karyawan dengan posisi manajer keuangan menggugat perusahaan tempatnya bekerja karena menggajinya tanpa memberinya pekerjaan.

Dikutip dari Inews.id yang melansir dari Oddity Central, Dermot Alastair Mills bekerja pada perusahaan Irish Rail, jaringan kereta api nasional Irlandia. Irish Rail membayar Mills 130.000 dolar AS, setara Rp2 miliar dalam setahun untuk tidak melakukan apa pun. Akibatnya, jam kerjanya banyak digunakan untuk makan siang dan membaca koran setiap hari. 

Mills mengatakan, dibayar untuk tidak melakukan apa pun adalah diskriminasi. Dia menuturkan, setelah melaporkan keuangan perusahaan pada 2014, dia dibebastugaskan dari hampir semua tanggung jawabnya secara bertahap. 

Sekarang dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk makan siang dan membaca koran di kantor. Meski demikian, dia masih tetap digaji rutin setiap bulan. 

"Saya membeli dua koran, Times dan Independent, serta sandwich. Saya pergi ke ruangan saya, saya menyalakan komputer, melihat email. Tidak ada email terkait pekerjaan, tidak ada pesan, tidak ada komunikasi, tidak ada komunikasi kolega," kata dia kepada Komisi Hubungan Tempat Kerja Irlandia (WRC), dikutip dari Oddity Central, Ahad (25/12/2022).

Lebih lanjut Mills menuturkan, karena tidak mendapatkan penugasan, maka dia membaca koran dan makan sandwich  yang dibelinya. Kemudian sekitar pukul 10.30, jika ada email yang membutuh jawaban, akan segera dijawab. 

"Jika ada pekerjaan yang terkait dengannya, saya melakukan pekerjaan itu. Saya akan mengatakan jika saya mendapatkan sesuatu yang mengharuskan saya melakukan pekerjaan sekali dalam seminggu, saya akan senang," ujarnya.

Mills mengungkapkan, dia bertanggung jawab atas anggaran modal senilai 261 juta dolar AS dari 2000 hingga 2007. Dia dipromosikan pada 2010, tetapi kariernya mulai berantakan pada 2013 ketika dia diduga diintimidasi karena posisi barunya. Bahkan, dia dipaksa mengambil cuti sakit selama tiga bulan.

Dia mengklaim, ketika kembali bekerja, dirinya melihat masalah tertentu dengan debitor dan mengirimkan laporan 'itikad baik' kepada kepala eksekutif Irish Rail pada Maret 2014, sebelum membuat pengungkapan yang dilindungi kepada Menteri Transportasi. Sejak itu, tanggung jawabnya di perusahaan dikurangi, begitu pula portofolio anggarannya.

"Saya memulai dengan apa yang tampak seperti pengiriman yang masuk akal pada tahun 2013 dan 2014 (8 juta euro). Perlahan tapi pasti itu diretas menjadi nol (400.000 euro)," ujarnya.

Menurut pengacaranya, Mills dibayar untuk tidak melakukan apa-apa. Mills menambahkan, dia juga merasa dikucilkan serta tidak diikutsertakan dalam rapat perusahaan dan kesempatan mendapatkan pelatihan. Adapun kasus unik ini dijadwalkan akan dilakukan sidang berikutnya pada awal tahun depan.***