SIAK SRI INDRAPURA - Petani padi di Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Riau sudah menggunakan mekanisasi peralatan modern. Mulai dari menggarap lahan, menyemai, menanam, memupuk hingga memanen dan menggiling sudah ada mesinnya.

Kepala Dinas Pertanian Siak, Budiman Shafari mengatakan petani di Bungaraya ke sawah tidak lagi harus berlumpur-lumpur seperti pertanian padi konvensional karena petani di Siak sudah dilengkapi peralatan yang modern.

"Hal ini menjadi salah satu alasan petani sawit beralih menanam padi. Ditambah lagi, Pemerintah Kabupaten Siak juga membangun sistem irigasi dan pompanisasi untuk pengairan di area persawahan ini," kata Budiman Shafari kepada GoRiau.com, Rabu (30/10/2019).

Buktinya, dalam 2 tahun terakhir sudah 230 hektar lahan sawit dialihfungsikan menjadi lahan sawah. Sebanyak 150 hektar pada 2018 dan 80 hektar pada 2019 ini. Semua lokasi itu berada di kecamatan Bungaraya.

"Lokasinya ada di Kampung Buantan Lestari, Tuah Indrapura, Kemuning Muda, Jatibaru dan Langsat Permai dan sekitarnya. Faktor pemicunya selain infrastruktur pengairan juga terdistribusikan alat-alat pertanian kepada mereka," kata dia.

Ia menjelaskan, lahan sawit yang dialihfungsikan adalah yang masih produktif. Sebab, petani membandingkan hasil yang didapat jauh lebih menguntungkan tanaman padi.

"Dulu orang menanam sawit karena belum bisa membayangkan infrastruktur jaringan pengairan. Saat air lancar dan bisa tanam 3 kali setahun, maka masyarakat lebih memilih padi," kata dia.

Untuk 1 Ha padi, masyarakat bisa mengeluarkan hasil panen minimal 6 ton. Sedangkan sawit hanya Rp 1juta perbulan per hektar. "Hasilnya memang jauh beda, dan modalnya juga lebih enteng pertanian padi," kata dia.

Alat pertanian yang sudah dibagikan berupa traktor, pompa air, cultivator dan power thereser. Selain itu juga, petani dibantu benih padi untuk seluruh lahan yang tersedia. Saat warga menumbangkan pohon sawitnya juga dibantu alat oleh pemerintah.

Pada 2019, kampung-kampung yang mengalihkan fungsi sawit menjadi sawah adalah Kampung Buantan Lestari seluas 10,5 hektar, kampung Tuah Indrapura 25,5 hektar, Kemuning Muda 6 hektar, Langsat Permai 25 hektar dan Jatibaru 14 hektar. ***