PEKANBARU - PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) meluncurkan hijab berstandar Flame Resistant Clothing (FRC), yaitu busana hijab dengan bahan yang dapat mengurangi resiko cedera akibat terbakar, sehingga lebih melindungi karyawati Chevron dalam bekerja.

Manager Corporate Communication PT CPI Sonitha Poernomo mengatakan, pakaian kerja berkonsep hijab ini merupakan implementasi dari salah satu nilai perusahaan, yakni keberagaman dan inklusi. Pakaian ini harus dikenakan oleh pegawai berhijab saat memasuki area produksi minyak dan gas serta fasilitas on plot listrik dan personel yang bekerja pada area oprasi lapangan.

"Kami mendengarkan masukan dari pegawai dan mengapresiasi inovasi ini sehingga manajemen pun menggali materi untuk merancang pakaian hijab ini. Pakaian ini juga berfungsi melindungi tubuh dari kontak dengan bahaya fisik, biologi, dan kimia ditempat kerja, seperti pancaran panas, sengatan lebah, percikan bahan kimia dan lainnya," ujar Sonitha, Rabu, (30/10/2019).

Ia menjelaskan, pakaian hijab yang juga memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) ini bisa dikenakan dengan dua tipe, yaitu pakaian bisa dimasukkan kedalam atau dikeluarkan. Namun, tetap dengan memerhatikan faktor keselamatannya.

Sementara itu, Pakar Safety CPI Maladi Mustar menjelaskan lebih lanjut, bahan yang digunakan untuk desain pakaian ini membuatnya tidak mudah terbakar dan tidak menjadi lengket kekulit jika terbakar. Bahan ini dipilih agar resiko luka bakar yang dialami oleh karyawati saat kecelakaan lebih diminimalisir.

"Memang bukan pakaian tahan api atau anti terbakar, tetapi alat perlindungan ini bisa meminimalisir resiko karyawati apabila terjadi kecelakaan," tegasnya.***