TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Riau, HM Wardan mengakui bahwa dirinya banyak mendapatkan informasi terkait maraknya kegiatan prostitusi di ibukota Negeri Seribu Parit ini.

Padahal, dikatakan Bupati, Tembilahan dikenal sebagai kota Ibadah, adanya kegiatan seperti itu, menurutnya sama aja dengan mencoreng nama kota Ibadah yang sudah puluhan tahun melekat pada kota Tembilahan.

''Dimana gambaran Ibadahnya kalau seperti ini,'' ujar Bupati belum lama ini.

Untuk meminimalisir kegiatan seperti itu, dikatakan mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau ini, dirinya meminta kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), agar gencar melakukan razia.

Tidak hanya rutin saja melakukan penyisiran, ia juga meminta, siapa saja yang terjaring razia, agar tidak langsung di pulangkan.

Melainkan, diinapkan dahulu selama beberapa hari di kantor Dinas Sosial (Dissos) Inhil. Hal tersebut tidak hanya untuk memberikan efek jera, tapi juga untuk memberikan pembinaan kepada mereka.

''Biasanya, ditangkap malam, pagi dipulangkan. Tidak ada efek jeranya seperti itu. Makanya kita pikirkan solusinya dengan menginapkan selama satu minggu di Dissos Inhil,'' sebutnya.

Meski mengatakan langkah ke depan untuk mencegah perluasan kegiatan prostitusi, namun pemimpin Inhil ini, tidak memastikan, kapan tepatnya, pemberlakuan pembinaan selama satu minggu tersebut akan mulai di laksanakan.(adv)