KAIRO - Bom meledak di sebuah gereja di Mesir pada peringatan Minggu Palem, menjelang Hari Raya Paskah. Akibat insiden tersebut, sedikitnya 21 orang tewas dan 38 orang menderita luka-luka.

Laman Washington Post, melaporkan Minggu (9/4), ledakan tersebut terjadi di Gereja St George, Kota Tanta, yang terletak sekitar dua kilometer di sebelah utara Ibu Kota Kairo.

Hingga berita diturunkan, belum ada laporan pasti tentang pelaku bom ataupun kelompok yang mengklaim serangan ini. Tetapi, minoritas penganut Kristen di negara tersebut mengaku dijadikan target oleh kelompok ekstremis.

Bulan Desember lalu, Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan bom yang terjadi di Katedral Koptik Kairo. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai 49 lainnya.

Serangan tersebut disebut-sebut sebagai yang paling mematikan terhadap masyarakat Mesir jika dibandingkan dengan serangan-serangan di tahun sebelumnya.

Serangan tersebut sekaligus menandai pergeseran strategis ISIS yang kini mengubah target terhadap orang Kristen sebagai upaya melawan pemerintah.

Ancaman ISIS kepada orang Kristen tidak berhenti sampai di situ. Baru-baru ini, ratusan orang Kristen melarikan diri dari Semenanjung Sinai karena rumah mereka ditembaki kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS.

Dalam sebuah video, kelompok tersebut mendeklarasikan peringatan terhadap orang-orang Kristen agar berhati-hati karena mereka akan dijadikan target serangan kelompok tersebut.***